DIY kembali perpanjang status siaga darurat bencana hingga 3 Maret

3 days ago 10
Hujan lebat itu diperkirakan tanggal 4 sampai dengan tanggal 8 Februari

Yogyakarta (ANTARA) - Pemerintah Daerah (Pemda) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) kembali memperpanjang status siaga darurat bencana hidrometeorologi hingga 3 Maret 2025.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY Noviar Rahmad saat dihubungi di Yogyakarta, Selasa, mengatakan perpanjangan status tersebut mengacu peringatan dini Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terkait potensi cuaca ekstrem yang masih berlanjut.

"Terakhir status siaga darurat berlaku sampai 2 Februari dan kini diperpanjang hingga 3 Maret 2025," ujar Noviar.

Dia memastikan Surat Keputusan (SK) Gubernur DIY terkait perpanjangan status siaga darurat tersebut telah diterbitkan.

Baca juga: BPBD sebut Kulon Progo paling rawan tanah longsor di DIY

Kendati Bibit Siklon Tropis 99S dan 90S yang sebelumnya mendekati Samudera Hindia mulai menjauh, dampak cuaca ekstrem masih akan dirasakan di wilayah DIY.

Berdasar prakiraan BMKG, kata dia, curah hujan di provinsi ini masih berkisar antara 200 hingga 300 milimeter (mm) dengan intensitas sedang hingga lebat.

"Hujan lebat itu diperkirakan tanggal 4 sampai dengan tanggal 8 Februari," ujar dia.

Selain itu gelombang tinggi di laut selatan DIY juga masih berpotensi berkisar 1,5 hingga 2,5 meter.

Dengan perpanjangan status siaga darurat tersebut, lanjut Noviar, pihaknya telah mengimbau seluruh pemangku kepentingan untuk meningkatkan kesiapsiagaan.

Baca juga: BPBD: Waspada banjir lahar Gunung Merapi selama musim hujan di DIY

"Misalnya, kaitan dengan Dinas Kelautan agar nelayan kalau seandainya terjadi gelombang tinggi tidak melaut. Kemudian bagi yang berada di daerah pegunungan, kalau hujan lebat menjauhi daerah-daerah yang kemungkinan longsor," tutur dia.

Sementara itu Kepala Stasiun Meteorologi BMKG Yogyakarta Warjono menyebutkan potensi gelombang tinggi di perairan selatan DIY diperkirakan masih terjadi hingga 8 Februari 2025.

Puncaknya, kata dia, diprediksi terjadi pada 4 hingga 5 Februari, dengan ketinggian gelombang bisa mencapai lebih dari lima meter.

"Kami mengimbau nelayan untuk menunda melaut. Jika tetap melaut, sebaiknya di area yang aman dan terjangkau di perairan pantai selatan," ujarnya.

Baca juga: DIY bakal wajibkan "life jacket" bagi wisatawan berenang di pantai

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |