Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani menegaskan harga beras di Jakarta, Surabaya, hingga Lampung stabil, didukung stok nasional aman 3,35 juta ton, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir pasokan beras.
Ditemui di Jakarta, Senin, Rizal mengatakan pihaknya telah melakukan peninjauan sejumlah pasar rakyat untuk mengecek harga beras dan stok komoditas tersebut, baik di wilayah Surabaya, Lampung hingga Bandung termasuk Jakarta, yang menunjukkan beras Bulog relatif stabil.
Untuk beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Bulog, harga terpantau Rp62.000 per 5 kilogram, lebih rendah dari HET Rp62.500 per 5 kg.
"Rata-rata harganya flat. Contoh, khusus beras Bulog, harganya SPHP Rp62.000 per 5 kilogram. Berarti kan lebih rendah dari HET yang Rp62.500 (per kemasan 5 kg)," kata Rizal usai peninjau harga pangan di Pasar Kramat Jati.
Diketahui, Rizal turut mendampingi Menteri Koordinator bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) dan Menteri Perdagangan Budi Santoso (Busan) meninjau ketersediaan stok dan harga sejumlah komoditas pangan termasuk beras di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur.
Dalam peninjauan itu, ditemukan harga beras medium rata-rata Rp13.400 per kilogram, berada di bawah HET Rp13.500 per kg. Kemudian beras premium berkisar Rp14.800 hingga Rp14.900 per kilogram di berbagai wilayah tersebut.
Rizal menegaskan kondisi harga beras di pasar tersebut tak jauh beda dengan yang ditemukan di sejumlah pasar rakyat yang sebelumnya ditemukan bersama Menteri Pertanian sekaligus Kepala Badan Pangan Nasional Andi Amran Sulaiman saat meninjau harga pangan di Surabaya, Lampung, hingga Bandung.
"Untuk kemarin kami juga sudah ke Surabaya, Papua dengan Pak Mentan (Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman). Kemudian dengan Pak Zulkfili Hasan (Menko Pangan) ke Lampung kemarin," kata Rizal.
"Ditambah lagi kami terakhir di Bandung juga relatif kondusif. Harga-harga malah stabil, itu hampir tidak ada penonjolan sama sekali," tambah Rizal.
Terkait ketersediaan, Bulog mencatat stok beras nasional mencapai 3,35 juta ton. Sementara untuk DKI Jakarta memiliki sekitar 290.000 ton siap disalurkan untuk menjaga stabilitas harga dan pasokan masyarakat hingga awal 2026.
Bulog memastikan warga Jakarta tidak perlu khawatir kekurangan beras, karena stok memadai tersedia di gudang dan siap digelontorkan sesuai kebutuhan pasar,
"Jadi orang Jakarta tidak usah takut kalau berasnya habis. Masih banyak stoknya di sini," beber Rizal.
Tak hanya beras, komoditas minyak goreng Minyakita juga sesuai ketentuan, dengan harga Rp15.700 per liter, mencerminkan pengawasan distribusi berjalan dan pasokan terjaga dengan baik baik di Jakarta, Surabaya, Lampung termasuk Bandung.
Meski begitu, Rizal menyebutkan harga komoditas lainnya seperti cabai merah keriting masih menonjol di Jakarta karena pasokan masih bergantung dari daerah lain, sehingga fluktuasi terjadi.
"Cuma yang di sini (Pasar Kramat Jati) saja yang agak menonjol tadi itu khususnya adalah cabai (merah keriting) yang masih harganya Rp50.000 per kg," kata Rizal.
Baca juga: Bulog usul "margin fee" naik 10 persen usai perkuat swasembada di 2025
Baca juga: Dirut Bulog dorong pedagang pasar pakai QRIS permudah jual-beli pangan
Baca juga: Zulhas-Busan dan Dirut Bulog tinjau harga pangan di Pasar Kramat Jati
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































