Wamena (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan menyiagakan tenaga kesehatan di 40 puskesmas selama bencana banjir dan tanah longsor yang melanda daerah tersebut dalam beberapa Minggu terakhir.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jayawijaya Willy E Mambieuw saat dihubungi di Wamena, Minggu, mengatakan daerah ini memiliki 40 puskesmas di 40 distrik, dan semuanya dilibatkan dalam penanganan korban banjir dan tanah longsor.
“Nakes tetap bersiaga, baik di posko induk maupun posko lainnya di wilayah kerja mereka masing-masing untuk membantu penanganan korban banjir dan tanah longsor dari berbagai penyakit yang mengancam,” katanya.
Menurut dia, saat banjir melanda nakes terhambat pelayanan ke titik bencana karena medannya yang tidak bisa dilalui.
Baca juga: BPBD targetkan genangan banjir di Jaksel cepat surut
“Kami mencontohkan di Distrik Musatfak dan Witawaya, nakes tidak bisa masuk ke lokasi bencana karena terhalang banjir. Tetapi daerah lainnya itu bisa dimasuki dan nakes memberikan pelayanan di sana,” ujarnya.
Dia menjelaskan, bidang kesehatan akan mendapatkan dampak akhir dari bencana banjir dan tanah longsor yang melanda Kabupaten Jayawijaya beberapa Minggu terakhir.
“Dalam penanganan banjir dan tanah longsor kami memetanya berdasarkan zona, baik merah, kuning dan hijau. Zona merah itu artinya tidak bisa kita bicara, tetapi langsung masuk dan atasi, sedangkan zona kuning itu yakni harus dicegah supaya tidak masuk ke zona merah, sedangkan zona hijau adalah daerah yang belum terdampak tetapi ada kemungkinan masuk ke zona kuning atau merah,” katanya.
Dia menambahkan, efek terakhir yang dapat terjadi setelah bencana adalah penyakit seperti muntaber, kulit akibat warga terdampak mengkonsumsi air yang tidak sehat karena telah terkontaminasi air kotor.
Baca juga: Hujan deras, enam RT di Jaksel terendam banjir
“Kami bersyukur dalam kota (Wamena) belum terdampak, namun daerah seperti Musatfak, Witawaya, Usilimo dan distrik lainnya di bantaran Sungai Baliem itu sangat berdampak sekali. Maka fasilitas air bersih ini yang harus diperhatikan pascabencana nanti supaya warga terdampak dapat dicegah dari berbagai penyakit,” ujarnya.
Data dari Posko Satgas Tanggap Darurat Bencana Banjir dan Longsor Kabupaten Jayawijaya Minggu (4/5), di antaranya 34 distrik dan 203 kampung terdampak banjir dan enam distrik terdampak longsor. Sebanyak 16.785 kepala keluarga (KK) terdampak dan 832 jiwa yang mengungsi.
Baca juga: BNPB: Status tanggap darurat Jayawijaya sesuai prosedur kebencanaan
Baca juga: Kemensos imbau warga 34 distrik terdampak banjir Jayawijaya waspada
Pewarta: Yudhi Efendi
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2025