Jakarta (ANTARA) - PMO, yang merujuk pada kebiasaan mengakses pornografi dan diikuti dengan masturbasi, adalah topik yang sering menjadi perbincangan dalam konteks kesehatan mental dan fisik. Meskipun tampak sepele, kebiasaan ini dapat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan seseorang, baik secara pribadi maupun sosial.
Banyak orang mungkin belum menyadari betapa pentingnya memahami akibat dari kebiasaan ini. Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan pemahaman tentang fenomena PMO agar dapat menyadari lebih dalam dampaknya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, berikut adalah dampak negatif serta cara mengatasinya.
Apa itu PMO?
PMO adalah singkatan dari Pornography, Masturbation, and Orgasm, yang merujuk pada kebiasaan mengakses pornografi secara berlebihan diikuti dengan masturbasi. Kebiasaan ini sering kali menjadi bagian dari rutinitas pribadi, tetapi dapat berdampak negatif jika dilakukan secara berulang dan terus-menerus.
Fenomena ini sering kali dianggap sepele, namun dalam beberapa kasus dapat berkembang menjadi kebiasaan yang sulit dikendalikan. Banyak orang yang terjebak dalam siklus ini tanpa menyadari dampaknya terhadap kesehatan mental, hubungan sosial, dan kualitas hidup secara keseluruhan.
Meskipun PMO dapat memberi kepuasan sesaat, kebiasaan ini sering kali mengarah pada perasaan kosong atau kecemasan setelahnya. Oleh karena itu, penting untuk memahami fenomena ini agar dapat menghindari potensi dampak negatif yang dapat timbul.
Baca juga: Menkomdigi: Platform tak hapus konten pornografi anak disanksi berat
Dampak negatif PMO
1. Kecanduan dan perubahan kimia otak
Paparan berulang terhadap konten pornografi dapat menyebabkan perubahan zat kimia pada otak, seperti peningkatan dopamin, yang berperan dalam kesenangan dan hasrat. Hal ini dapat memicu kecanduan, di mana otak menjadi tergantung pada stimulasi tersebut.
2. Gangguan kesehatan mental dan emosional
Kecanduan PMO dapat menyebabkan perasaan cemas, stres, dan depresi. Perasaan bersalah yang sering muncul setelah melakukan PMO dapat memperburuk kondisi mental seseorang.
3. Masalah dalam hubungan interpersonal
Kebiasaan PMO dapat mengganggu hubungan romantis dan sosial. Ketergantungan pada stimulasi digital dapat mengurangi keintiman dan komunikasi dalam hubungan nyata.
4. Gangguan perkembangan otak pada remaja
Pada remaja, PMO dapat menghambat perkembangan otak, memengaruhi kemampuan belajar, konsentrasi, dan interaksi sosial. Paparan berlebihan terhadap konten pornografi dapat menyebabkan perubahan pada struktur otak yang memengaruhi kemampuan belajar serta konsentrasi.
Baca juga: Polisi tetapkan dokter PPDS di Jakpus sebagai tersangka pornografi
Cara mengatasi dan mencegah PMO
1. Terapi dan konseling profesional
Mendapatkan dukungan dari psikolog atau konselor dapat membantu individu memahami akar masalah dan mengembangkan strategi untuk mengatasi kecanduan PMO.
2. Perubahan gaya hidup sehat
Mengadopsi rutinitas harian yang sehat, seperti olahraga, meditasi, dan tidur yang cukup, dapat membantu mengurangi keinginan untuk melakukan PMO.
3. Pembatasan Akses ke Konten Pornografi
Menggunakan aplikasi pemblokir situs atau menetapkan batasan waktu penggunaan internet dapat membantu mengurangi paparan terhadap konten pornografi.
4. Edukasi seksual yang komprehensif
Meningkatkan pemahaman tentang seksualitas yang sehat dan dampak negatif PMO melalui edukasi dapat membantu individu membuat keputusan yang lebih baik.
5. Dukungan sosial dan komunitas
Bergabung dengan kelompok dukungan atau komunitas yang memiliki tujuan serupa dapat memberikan motivasi dan rasa saling mendukung dalam proses pemulihan.
Mengatasi kebiasaan PMO memerlukan kesadaran diri, dukungan dari orang terdekat, dan komitmen untuk perubahan. Dengan pendekatan yang tepat, individu dapat mengurangi dampak negatif PMO dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.
Baca juga: Kemkomdigi telah tangani 1,3 juta konten pornografi dan judi online
Baca juga: Dampak berbahaya kecanduan pornografi
Pewarta: M. Hilal Eka Saputra Harahap
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025