Kuala Lumpur (ANTARA) - Delegasi parlemen Indonesia mendorong agenda terkait Myanmar, serta ekonomi hijau dan ekonomi biru, dalam pertemuan ke-46 parlemen se-ASEAN (ASEAN Inter-Parliamentary Assembly/AIPA), di Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu.
Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI Mardani Ali Sera yang memimpin delegasi Indonesia menyampaikan, dua agenda itu disampaikan dalam sesi Rapat Komite Eksekutif AIPA, di mana delegasi parlemen RI mendorong agenda bantuan kemanusiaan untuk Myanmar, dan pengembangan ekonomi hijau serta ekonomi biru di Asia Tenggara.
"Kedua agenda penting tersebut dirumuskan dalam Rancangan Resolusi dengan judul 'Addressing the Humanitarian Assistance in Myanmar', dan 'Empowering ASEAN Communities Through Inter-Parliamentary Cooperation on Green and Blue Economies in ASEAN'," ujar Mardani dalam keterangan kepada ANTARA di Kuala Lumpur, Rabu.
Pada Komite Eksekutif, Mardani Ali Sera bersama delegasi parlemen Indonesia berhasil membawa kedua Rancangan Resolusi untuk dibahas lebih lanjut pada Komisi Politik dan Komisi Ekonomi.
Dalam intervensi yang disampaikan di Komite Eksekutif, politisi PKS tersebut menekankan pentingnya respons kolektif, cepat dan tepat dari ASEAN untuk menyikapi situasi di Myanmar, khususnya pasca-bencana gempa bumi yang memperburuk ketidakstabilan politik akibat perang saudara.
“Sebagai salah satu inisiator dan 'big brother' ASEAN, Indonesia berkepentingan untuk memastikan bahwa organisasi ini memberikan respons yang dibutuhkan, mengingat hingga saat ini Indonesia juga terdampak konflik yang tak kunjung usai di Myanmar tersebut,” ujar Mardani.
Sementara terkait ekonomi hijau dan ekonomi biru, Mardani menyampaikan bahwa kedua model ekonomi tersebut dapat menjadi cara yang efektif untuk mendorong pertumbuhan di kawasan dan memastikan pembangunan berkelanjutan.
Pada kesempatan terpisah, Mardani Ali Sera juga hadir memimpin delegasi DPR RI pada pertemuan AIPA – ASEAN Hearing. Pertemuan ini merupakan mekanisme dialog antara ASEAN sebagai organisasi antar-pemerintah, dengan AIPA yang mewakili parlemen.
Tujuan utama AIPA – ASEAN Hearing adalah agar parlemen negara-negara ASEAN dapat memonitor kebijakan dan langkah-langkah apa saja yang telah dilakukan oleh ASEAN dalam menghadapi berbagai tantangan di kawasan.
Pertemuan ke-46 AIPA di Kuala Lumpur mengambil tema "Parlemen di Garis Depan untuk Pertumbuhan Inklusif dan ASEAN yang Berkelanjutan".
Pertemuan dijadwalkan dibuka secara resmi pada 18 September 2025 dan akan berlangsung hingga 20 September 2025.
Baca juga: Parlemen ASEAN rembuk di Malaysia, satukan langkah perangi narkoba
Baca juga: Anggota parlemen muda ASEAN rumuskan masa depan kawasan di Selangor
Baca juga: DPR usulkan AIPA bentuk satuan tugas bantu demokratisasi Myanmar
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.