Delegasi Pakistan pelajari program KB ke Kemendukbangga

3 hours ago 3
pentingnya penggunaan kontrasepsi sebagai penentu utama tren fertilitas di Indonesia

Jakarta (ANTARA) - Delegasi dari Pakistan mempelajari tentang Program Keluarga Berencana (KB) ke Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN dalam rangkaian kegiatan South-South Triangular Cooperation (SSTC) yang merupakan kolaborasi kementerian itu dengan Dana Kependudukan PBB (UNFPA).

Selama kurang lebih satu minggu, Pakistan dan Indonesia akan saling berbagi praktik baik tentang kependudukan dan pembangunan keluarga.

Direktur Jenderal Kependudukan, Kementerian Layanan Kesehatan Nasional, Regulasi dan Koordinasi Islamabad, Dr Soofia Yunus dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis, menyampaikan tujuan dari kunjungan delegasi Pakistan adalah untuk mempelajari dan memahami dinamika serta isu-isu yang berkaitan dengan program Keluarga Berencana (KB).

"Tujuan kegiatan ini bagaimana Indonesia mengintegrasikan layanan KB dalam sistem kesehatan dan skema jaminan kesehatan masyarakat, pemanfaatan sumber daya lokal dalam pelayanan kesehatan reproduksi, kunjungan ke fasilitas kesehatan dan kunjungan ke masyarakat," ujar dia.

Baca juga: Delegasi Kenya-Bangladesh studi tiru KB pascapersalinan di RSUD Madiun

Sementara itu, Sekretaris Kemendukbangga/BKKBN Budi Setiyono yang menerima secara langsung 10 orang delegasi dari negara Pakistan tersebut menyampaikan secara umum bagaimana Indonesia mengelola dinamika kependudukan, mendorong kesejahteraan keluarga yang telah dibentuk selama puluhan tahun, sehingga program KB Indonesia diakui secara global atas dampak dan keberlanjutannya.

"Pencapaian ini bukan hasil dari upaya tunggal, melainkan kolaborasi dari berbagai sektor sehingga dapat mendorong keberhasilannya secara global," ucapnya.

Ia menyebutkan, keberhasilan program KB didukung empat pilar utama, yaitu dukungan politik dan pemerintah, program dan manajemen yang solid, melibatkan pemangku kepentingan, serta kemitraan dengan sektor swasta.

"Yang menjadi kunci keberhasilan dari program yaitu melibatkan pemangku kepentingan terkait. Keberhasilan program KB berkat kerja keras semua pihak," katanya.

Baca juga: 12 negara tinjau Program KB & ekonomi kerakyatan di Banyuwangi

Budi mengemukakan, Kemendukbangga/BKKBN memiliki peran strategis untuk mempercepat pembangunan manusia dari bawah ke atas yang dimulai dari desa untuk memastikan pertumbuhan yang inklusif dan menghapuskan kemiskinan.

Komitmen Indonesia untuk mengelola pertumbuhan penduduk melalui program KB telah menunjukkan hasil yang luar biasa selama beberapa dekade, yang ditandai dengan penurunan angka kelahiran total atau total fertility rate (TFR).

"TFR sebelumnya relatif stagnan di angka 2,6, sebelum sedikit menurun menjadi 2,4 pada tahun 2017. Saat ini, TFR kami berada di angka 2,11, tren ini mencerminkan pola penggunaan kontrasepsi yang juga mengalami stagnasi. Temuan ini memperkuat pentingnya penggunaan kontrasepsi sebagai penentu utama tren fertilitas di Indonesia," katanya.

Budi menegaskan, Program KB telah berhasil mencegah sekitar 100 juta kelahiran. Pencapaian tersebut mencerminkan peran penting kebijakan kependudukan jangka panjang dalam membentuk pembangunan yang berkelanjutan.

Sebagai bagian dari misi tersebut, Kemendukbangga/BKKBN melaksanakan lima program terbaik hasil cepat atau quick wins, yakni Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting), Taman Asuh Sayang Anak (Tamasya), Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI), SuperApps berbasis akal imitasi (AI) untuk keluarga Indonesia, dan Layanan Lansia Berdaya (Sidaya).

Baca juga: BKKBN raih penghargaan PBB karena RI berhasil atasi masalah penduduk

Baca juga: Ketika Kampung KB Sait Buttu sukses curi hati delegasi dunia

Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |