Delegasi dari puluhan negara "walk-out" saat Netanyahu pidato di PBB

1 hour ago 1

Teheran (ANTARA) - Puluhan pemimpin negara, pejabat, dan diplomat yang hadir di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Jumat melakukan aksi "walk-out" ke luar aula sidang sebagai bentuk protes terhadap Benjamin Netanyahu.

Pemimpin otoritas Israel itu tetap hadir menyampaikan pidatonya di hadapan Sidang Majelis Umum PBB di New York, Amerika Serikat, meski ada perintah penangkapan atas dirinya yang diterbitkan oleh Mahkamah Internasional (ICJ) atas tindakannya di Jalur Gaza.

Saat Netanyahu naik ke mimbar Majelis Umum PBB, puluhan delegasi lantas meninggalkan tempat duduknya dan keluar untuk memprotes kejahatan perang rezim Zionis Israel di Jalur Gaza selama 30 bulan terakhir serta serangan terornya di Iran dan Qatar.

Para delegasi terus mengalir keluar meski ada sejumlah pendukung Netanyahu yang bertepuk tangan dalam upaya meredakan atmosfer protes di ruang sidang Majelis Umum PBB.

Kunjungan Netanyahu ke New York saat ini berlangsung di tengah gelombang pengakuan kemerdekaan Negara Palestina oleh sekutu Barat Israel, seperti Inggris, Prancis, Spanyol, dan Belgia, serta negara-negara lain seperti Kanada dan Australia.

Ketika Netanyahu menyampaikan pidatonya di Sidang Majelis Umum PBB tahun lalu, pihak Zionis melancarkan serangan ke ribuan perangkat penyeranta (pager) di Lebanon, sehingga mencederai anggota Hizbullah dan Duta Besar Iran untuk Lebanon Mojtaba Amani.

Di tahun lalu pula, para delegasi dari puluhan negara melakukan aksi "walk-out" ketika Netanyahu akan menyampaikan pernyataannya di Sidang Majelis Umum PBB untuk memprotes tindak genosida Israel di Jalur Gaza.

Sumber: IRNA

Baca juga: 5 pidato terpanjang para pemimpin dunia di Majelis Umum PBB

Baca juga: Donald Trump puji ketegasan Prabowo di Sidang Majelis Umum PBB ke-80

Baca juga: Poin-poin penting pidato Prabowo soal Palestina di Sidang Umum PBB

Penerjemah: Nabil Ihsan
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |