Dampak Gerhana Bulan Total pada kehidupan di Bumi

5 hours ago 3

Jakarta (ANTARA) - Gerhana Bulan Total adalah fenomena astronomi yang terjadi ketika Bumi berada di antara Matahari dan Bulan. Posisi ini membuat bayangan Bumi sepenuhnya menutupi Bulan, sehingga cahaya Matahari tidak langsung mencapai permukaannya.

Akibatnya, Bulan tampak redup atau berwarna kemerahan karena cahaya Matahari yang terhalang Bumi mengalami pembiasan oleh atmosfer. Fenomena ini sering disebut sebagai "Bulan Merah" atau "Blood Moon" dan menjadi salah satu peristiwa langit yang menarik untuk diamati.

Fenomena ini tak hanya mempengaruhi langit malam, tetapi juga berbagai aspek kehidupan. Ilmuwan pun meneliti dampaknya terhadap lingkungan dan aktivitas manusia. Lalu, apa saja pengaruh Gerhana Bulan Total bagi kehidupan di Bumi?

Baca juga: Gerhana Bulan Total akan terjadi pada Ramadhan 2025, cek jadwalnya

Dampak terhadap aktivitas alam dan manusia

Secara ilmiah, Gerhana Bulan Total tidak memiliki dampak besar terhadap aktivitas alam di Bumi. Fenomena ini tidak mempengaruhi cuaca, pasang surut air laut, atau aktivitas geologis lainnya.

Namun, secara budaya dan keagamaan, gerhana ini sering dianggap sebagai peristiwa penting. Dalam tradisi Islam, misalnya, umat Muslim dianjurkan melaksanakan salat gerhana saat fenomena ini terjadi.

Meski tidak berdampak besar pada alam, gerhana Bulan tetap memiliki pengaruh dalam berbagai aspek kehidupan. Dengan demikian, berikut dampak yang bisa dirasakan pada kehidupan di Bumi:

1. Peningkatan gelombang air laut

Gerhana Bulan dapat menyebabkan gelombang air laut lebih tinggi dari biasanya. Akibatnya, air laut bisa melewati garis bibir pantai dan memicu pasang yang lebih besar.

2. Munculnya corona matahari

Corona Matahari hanya bisa terlihat saat gerhana Bulan berlangsung. Lapisan terluar Matahari ini tampak berwarna jingga menyerupai nyala api, sehingga menjadi momen langka yang bisa diamati dari Bumi.

3. Pengaruh pada ritme jantung

Fenomena gerhana Bulan ternyata dapat mempengaruhi ritme jantung manusia. Perubahan ini juga berdampak pada suasana hati seseorang yang ikut terpengaruh oleh peningkatan detak jantungnya.

4. Indikator polusi udara

Warna Bulan saat gerhana dapat menunjukkan tingkat polusi udara di Bumi. Semakin merah warnanya, semakin tinggi kadar polusi. Warna ini muncul akibat pantulan cahaya Matahari di sebagian permukaan Bulan yang dipengaruhi oleh kondisi atmosfer Bumi.

Meskipun Gerhana Bulan Total tidak mempengaruhi kondisi fisik Bumi, fenomena ini memiliki dampak signifikan dalam konteks budaya dan spiritual bagi banyak komunitas di seluruh dunia. Pengamatan dan perayaan terkait gerhana ini mencerminkan kekayaan tradisi dan kepercayaan yang beragam di masyarakat.

Baca juga: BMKG: Gerhana Matahari Cincin tak timbulkan dampak di Indonesia

Baca juga: BRIN: Akan ada parade planet, gerhana, hingga hujan meteor di 2025

Pewarta: M. Hilal Eka Saputra Harahap
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |