Jakarta (ANTARA) - Kementerian Agama berharap program Cek Kesehatan Gratis (CKG) untuk pesantren bisa meningkatkan kualitas kesehatan para santri ke depannya.
"Harapan kami kemudian peningkatan kesehatan santri akan lebih baik dan kami akan mendukung (program CKG) sepenuhnya," kata Direktur Jendral Pendidikan Islam Kementerian Agama Amien Suyitno di Jakarta, Kamis.
Pasalnya fasilitas kesehatan di pesantren tidak semuanya memadai.
Oleh karena itu, Kementerian Agama menyambut baik program CKG bagi siswa siswi sekolah di bawah naungan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah dan Kementerian Agama.
Baca juga: Kemenkes Cek Kesehatan Gratis murid Sekolah Rakyat, dimulai 7 Juli
"Di pesantren tidak semuanya fasilitas kesehatannya memandai, maka program (CKG) Pak Presiden ini menurut saya akan sangat strategis," kata Amien Suyitno.
Untuk mendukung pelaksanaan CKG di sekolah, Kementerian Agama telah menyiapkan sarana prasarana untuk kegiatan tersebut.
"Kemenag menyiapkan diri, baik di satuan pendidikan, dari mulai jenjang MI, MTs, MA, pondok pesantren, dan juga sekolah-sekolah keagamaan, baik yang ada di bawah Hindu, Buddha, Kristen, Katolik, dan Konghucu. Ada sekitar 11 juta lebih siswa, mulai dari jenjang pendidikan tingkat dasar sampai tingkat aliyah atau SMA yang jadi target CKG ini," kata Amien Suyitno.
Pelaksanaan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) di sekolah akan dimulai dari Sekolah Rakyat sejak 7 Juli 2025.
Baca juga: Kemendagri minta pemda atensi program strategis Cek Kesehatan Gratis
Baca juga: Gorontalo masuk tiga besar nasional capaian Cek Kesehatan Gratis
Kemudian dilanjutkan Cek Kesehatan Gratis siswa di sekolah-sekolah yang berada di bawah naungan Kemendikdasmen dan Kemenag mulai 1 Agustus.
Dalam program CKG, pemerintah menargetkan total 280 juta orang penduduk Indonesia, dengan tahun ini menargetkan 50 juta orang.
"Untuk mengejar 50 juta (orang peserta CKG), kita perlu lakukan cek kesehatan yang ada di sekolah karena ini ada 52 juta anak-anak usia sekolah," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.