Xiamen (ANTARA) - Pameran Investasi dan perdagangan internasional China (China International Fair for Investment and Trade/CIFIT) ke-25 dibuka pada Senin (8/9) di Xiamen, Provinsi Fujian, China timur, yang menarik pengunjung dari 120 lebih negara dan kawasan.
Berfokus pada tiga bidang utama, "Berinvestasi di China" (Invest in China), "Investasi China" (Chinese Investment), dan "Investasi Internasional" (International Investment), acara yang berlangsung selama empat hari ini mencakup lebih dari 100 kegiatan bertema investasi dan menampilkan Inggris sebagai negara tamu kehormatan.
Paviliun nasional Inggris seluas 400 meter persegi yang mengusung tema "Invest in GREAT" (Berinvestasi di Inggris) menyoroti sektor-sektor utama seperti layanan keuangan dan profesional, manufaktur canggih, ilmu hayati, energi bersih, dan industri kreatif.
Komisaris Perdagangan Inggris untuk China Lewis Neal mengatakan kepada Xinhua bahwa Inggris mengirim delegasi bisnis terbesar sepanjang sejarah ke pameran ini, yang terdiri dari 100 lebih perusahaan dari seantero negara tersebut.
Neal menambahkan bahwa mereka melihat CIFIT sebagai peluang besar bagi Inggris untuk mempromosikan sektor-sektor yang mendorong pertumbuhan, sebagaimana diuraikan dalam strategi industri modern negara itu.
Menyatakan keyakinannya terhadap prospek ekonomi China, dia mengatakan China adalah perekonomian terbesar kedua di dunia dan diperkirakan akan tumbuh dengan kuat.
"Kami optimistis mengenai kemampuan perusahaan Inggris untuk masuk dan berkembang di China," ujarnya.
CIFIT 2025 akan mencakup simposium dengan perusahaan multinasional, dialog antara perusahaan swasta terkemuka dan perusahaan Fortune 500, serta lebih dari 30 kegiatan promosi investasi khusus, yang akan mempresentasikan vitalitas dan peluang "berinvestasi di China" secara komprehensif dan multidimensi.

CEO ABB Group Morten Wierod menghadiri upacara pembukaan pameran tersebut dan berpartisipasi dalam sesi-sesi penting bersama para pejabat pemerintah dan perwakilan dari perusahaan multinasional.
"Temuan-temuan kami menunjukkan bahwa China terus memegang posisi dominan dalam prioritas investasi global, dengan 39 persen perusahaan yang diteliti menempatkannya sebagai destinasi investasi utama mereka. Selain itu, 58 persen perusahaan asing dan 45 persen perusahaan Amerika Serikat menganggap China sebagai salah satu dari tiga tujuan utama dalam rencana investasi global mereka," ungkapnya.
"China merupakan kawasan di mana kami ingin berinvestasi, di mana kami ingin memperoleh manfaat, dan di mana kami ingin berkontribusi pada pertumbuhan China itu sendiri," Seyedin menambahkan.
Wierod merasa gembira kembali ke Xiamen dan dapat merasakan pengalaman berpartisipasi di CIFIT untuk pertama kalinya. Acara ini, kata dia, menyediakan platform terbuka untuk kolaborasi global, menghubungkan pemerintah, pelaku usaha, dan investor guna mendorong pertumbuhan.
Menurut Wierod, perjalanan lokalisasi ABB dimulai di Xiamen, di mana perusahaan tersebut mendirikan usaha patungan pertamanya pada 1992. Saat ini, Xiamen telah berkembang menjadi pusat manufaktur terbesar dan pusat inovasi ABB untuk bisnis elektrifikasi di China.
Wierod menyebutkan bahwa China merupakan pasar penting bagi ABB dan basis utama untuk penelitian dan pengembangan (litbang) serta manufaktur yang strategis.
"Kami akan terus berinvestasi di pasar penting ini, memperkuat kemampuan litbang kami, dan menyediakan produk-produk inovatif untuk membantu pelanggan kami menjadi lebih produktif, efisien, dan berkelanjutan," ujarnya.
Sebuah delegasi yang terdiri dari 50 perusahaan dari Kamar Dagang Amerika di China Selatan (AmCham South China) hadir dalam ajang CIFIT 2025.
"Sebagian besar perusahaan ini adalah perusahaan multinasional besar yang bergerak di bidang farmasi, perawatan pribadi, dan produk konsumen. Perusahaan-perusahaan kami sangat tertarik untuk menemukan peluang baru," kata Ketua sekaligus Presiden AmCham South China Harley Seyedin. Lebih lanjut Seyedin menambahkan bahwa mereka rata-rata menandatangani kontrak baru senilai lebih dari 2 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp16.348) setiap tahunnya di CIFIT selama 20 tahun terakhir.
Menurut Seyedin, China tetap menjadi destinasi investasi yang menarik.

"Temuan-temuan kami menunjukkan bahwa China terus memegang posisi dominan dalam prioritas investasi global, dengan 39 persen perusahaan yang diteliti menempatkannya sebagai destinasi investasi utama mereka. Selain itu, 58 persen perusahaan asing dan 45 persen perusahaan Amerika Serikat menganggap China sebagai salah satu dari tiga tujuan utama dalam rencana investasi global mereka," ungkapnya.
"China merupakan kawasan di mana kami ingin berinvestasi, di mana kami ingin memperoleh manfaat, dan di mana kami ingin berkontribusi pada pertumbuhan China itu sendiri," imbuh Seyedin
Data yang dirilis oleh Kementerian Perdagangan China menunjukkan bahwa dari Januari hingga Juni 2025, total 30.014 perusahaan berpendanaan asing baru telah didirikan di China, meningkat 11,7 persen secara tahunan (year on year/yoy). Dari perusahaan-perusahaan tersebut, penggunaan aktual modal asing di industri berteknologi tinggi mencapai 127,87 miliar yuan (1 yuan = Rp2.292)
Direktur Divisi Investasi dan Perusahaan di Konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Perdagangan dan Pembangunan (UNCTAD) Nan Li Collins mengungkapkan bahwa China memiliki pasar tunggal terbesar di dunia, menjadikannya sangat menarik bagi investor global. Dia menambahkan bahwa China telah menikmati pertumbuhan stabil jangka panjang, yang didukung oleh berbagai kebijakan pemerintah yang menguntungkan investor.
"China merupakan basis manufaktur global dengan rantai industri yang sangat lengkap. China memiliki sistem logistik yang efisien, cadangan tenaga kerja terampil yang memadai, dan kemampuan pendukung yang matang, yang memungkinkan perusahaan-perusahaan berpendanaan asing mengandalkan rantai pasokan China guna mencapai 'produksi lokal dan pasokan global,' mengurangi biaya operasional, dan meningkatkan efisiensi," kata Collins.
Pertama kali diluncurkan pada 1997, CIFIT yang diselenggarakan oleh Kementerian Perdagangan China telah menjadi sebuah platform penting untuk meningkatkan investasi dan memfasilitasi pembangunan global.
Pewarta: Xinhua
Editor: Indra Arief Pribadi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.