China berikan akses bebas visa untuk lima negara Amerika Latin

8 hours ago 5

Beijing (ANTARA) - Pemerintah China akan melakukan uji coba penerapan kebijakan bebas visa kepada lima negara Amerika Latin yaitu Brasil, Argentina, Chili, Peru dan Uruguay.

"China memperluas kebijakan bebas visa untuk pemegang paspor biasa dari Brasil, Argentina, Chili, Peru, dan Uruguay dan melakukan uji coba kebijakan tersebut mulai 1 Juni 2025 hingga 31 Mei 2026," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Lin Jian dalam konferensi pers di Beijing pada Kamis (15/5).

Kebijakan itu disampaikan berselang dua hari setelah Presiden China Xi Jinping membuka Pertemuan Tingkat Menteri Forum China-CELAC di Beijing pada Selasa (13/5).

Forum China-CELAC (Community of Latin American and Caribbean States atau Komunitas Negara-negara Amerika Latin dan Karibia) adalah forum yang terdiri atas China dan 33 negara Amerika Latin dan Karibia. Dalam forum tersebut hadir 28 negara anggota CELAC.

Setelah forum, Presiden Xi Jinping juga melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Brazil Lula da Silva, Presiden Kolombia Gustavo Petro Presiden Chili Gabriel Boric.

"Untuk lebih memudahkan perjalanan lintas batas, China memutuskan untuk memasukkan lebih banyak negara dalam program bebas visa," tambah Lin Jian.

Menurut Lin Jian, pemegang paspor biasa dari lima negara tersebut dibebaskan dari visa untuk memasuki China dan tinggal tidak lebih dari 30 hari untuk keperluan bisnis, wisata, kunjungan keluarga atau pertemanan maupun transit.

Lin Jian mengungkapkan China tetap berkomitmen untuk membuka diri secara luas dan akan mengambil lebih banyak langkah untuk mempermudah perjalanan antara China dan negara-negara lain.

"Kami menyambut lebih banyak teman asing untuk mendapatkan manfaat dari kebijakan bebas visa China dan kebijakan kemudahan visa lainnya untuk datang ke China dan merasakan keberagaman, semangat, dan dinamikanya," ungkap Lin Jian.

Pemerintah China sebelumnya sudah menerapkan kebijakan transit bebas visa selama 240 jam atau 10 hari bagi warga negara pemilik paspor dari 54 negara.

Adapun 54 negara yang mendapat fasilitas transit bebas visa selama 10 hari yaitu 25 negara visa "Schengen" yaitu Austria, Belgia, Ceko, Denmark, Estonia, Finlandia, Prancis, Jerman, Yunani, Hongaria, Islandia, Italia, Latvia, Lithuania, Luksemburg, Malta, Belanda, Norwegia, Polandia, Portugal, Slowakia, Slovenia, Spanyol, Swedia dan Swis.

Selain itu ada 15 negara Eropa lainnya Rusia, Inggris, Irlandia, Siprus, Bulgaria, Rumania, Ukraina, Serbia, Kroasia, Bosnia-Herzegovina, Montenegro, Makedonia, Albania, Belarus dan Monako.

Kemudian ada negara-negara Amerika seperti Amerika Serikat, Kanada, Brasil, Meksiko, Argentina, Cile; 2 negara Oseania yaitu Australia, Selandia Baru.

Terakhir adalah 6 negara Asia yang terdiri dari Korea Selatan, Jepang, Singapura, Brunei, Uni Emirat Arab dan Qatar.

Menurut Badan Administrasi Imigrasi Nasional China, orang asing yang datang ke China dengan memanfaatkan fasilitas bebas visa pada 2024 mencapai 20,1 juta orang atau meningkat 112,3 persen dibanding 2023.

Secara khusus untuk kebijakan bebas visa secara timbal-balik sudah diterapkan China dengan 25 negara, bebas visa unilateral untuk 38 negara.

Di Asia Tenggara, sudah diberlakukan perjanjian timbal balik bebas visa untuk warga negara Thailand, Malaysia, Brunei Darussalam dan Singapura.

Baca juga: China janjikan kredit 66 miliar yuan bagi Amerika Latin dan Karibia

Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |