Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kebudayaan mengatakan bahwa Cerita Panji menjadi materi yang dikembangkan oleh Kementerian bersama Perpustakaan Nasional dalam diplomasi kebudayaan Indonesia.
"Cerita Panji ini bisa menjadi alat kita untuk melakukan diplomasi yang cukup kuat. Tadi misalnya sebarannya (cerita) sampai Asia Tenggara. Ini penting supaya kita sebagai sebuah bangsa merasa percaya diri," ujar Direktur Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi Kemenbud Restu Gunawan saat ditemui di Perpustakaan Nasional, Jakarta, Selasa.
Restu menambahkan bahwa penyebaran kisah Panji mampu memperkuat posisi Indonesia dalam memengaruhi kebudayaan dunia melalui karya sastra, termasuk manuskrip lontar. Cerita Panji merupakan karya anak bangsa yang penting karena merupakan karya kebudayaan yang bisa melaju ke mancanegara, kisah tersebut antara lain menyebar ke Malaysia, Brunei Darussalam, Laos, Kamboja dan Thailand.
"Bahkan di sana masih hidup (ceritanya) sampai hari ini," kata Restu.
Baca juga: Filolog: Cerita Panji masih relevan, banyak kisahkan perbedaan kelas
Kemenbud juga menyatakan kolaborasi dengan berbagai pihak bisa dilakukan untuk menghadirkan hak kekayaan intelektual agar Cerita Panji bisa berkembang. Selain itu, pengenalan kepada generasi muda juga diperlukan untuk mempromosikan Cerita Panji dan membentuk karakter masyarakat.
Pada kesempatan yang sama, Deputi Bidang Pengembangan Bahan Pustaka dan Jasa Informasi Perpustakaan Nasional Suharyanto mengemukakan bahwa seminar sastra dan budaya Panji yang bertajuk "Sepanjang Masa" diadakan untuk meneguhkan kembali jati diri bangsa yang kokoh dan berdaulat berkat warisan sastra yang luhur.
Kisah-kisah yang berkaitan dengan Panji, kata dia, tak hanya sekedar legenda, melainkan sebuah cerminan peradaban yang lahir dari Jawa kemudian menyebar ke berbagai wilayah di Indonesia seperti Bali, Lombok, Kalimantan hingga Semenanjung Melayu dengan narasi cinta, perjalanan dan pencarian jati diri yang sarat akan simbolisme dan nilai moral.
"Melalui pameran dan diskusi hari ini, kita diajak menelusuri bagaimana kisah Panji tidak hanya menjadi warisan sastra, tapi, juga menjadi wahana pembentukan identitas budaya sekaligus bukti keterhubungan intelektual dan artistik antara berbagai tradisi lokal Nusantara," kata Suharyanto.
Dia pun mengajak masyarakat untuk kembali membaca kembali kisah-kisah Panji yang bukan sekedar sebagai artefak masa silam melainkan sebagai artefak hidup yang terus menginspirasi.
Cerita Panji merujuk kepada kisah asli Indonesia, yang diyakini berasal dari abad ke-13. Dongeng tersebut menceritakan Raden Panji atau Inu Kertapati dan kekasihnya Candrakirana (Sekartaji).
Cerita Panji, yang memiliki tema kepahlawanan dan keberanian, tersebar ke beberapa negara Asia Tenggara dalam berbagai versi.
Gelaran seminar dan pameran yang digelar pada 4-7 November 2025 ini sekaligus memperingati penetapan Cerita Panji sebagai Memory of the World ke-8 oleh UNESCO pada 31 Oktober 2017.
Baca juga: Filolog ungkap Reog Ponorogo diangkat dari salah satu cerita Panji
Baca juga: Fadli Zon ingin budaya Panji sepopuler Romeo-Juliet atau Layla-Majnun
Baca juga: Pameran Panji sampaikan pesan moral dari naskah kuno ke masyarakat
Baca juga: Festival Budaya Panji 2024 buka ruang generasi muda untuk bahas budaya
Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Natisha Andarningtyas
								Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































