Cegah DBD, Pemkot Jaktim awasi PSN tingkat kelurahan setiap Jumat

3 hours ago 3

Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur melalui Suku Dinas (Sudin) Kesehatan rutin mengawasi pelaksanaan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di setiap kelurahan setiap Jumat untuk mencegah penyebaran kasus Demam Berdarah Dengue (DBD).

"Kami menugaskan koordinator wilayah (korwil) DBD tingkat kota untuk melakukan monitoring pelaksanaan PSN-3M secara serentak setiap hari Jumat," kata Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur Herwin Meifendy saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Selasa.

PSN-3M Plus merupakan Pemberantasan Sarang Nyamuk dengan metode 3M Plus, yaitu Menguras, Menutup, dan Memanfaatkan kembali. Program ini menjadi upaya pencegahan DBD dengan menghilangkan atau mengurangi tempat berkembang biak nyamuk Aedes aegypti.

Herwin menyebut, pengecekan dilakukan bersama lintas sektor dan kader juru pemantau jentik (jumantik) mandiri ataupun jumantik di setiap kelurahan.

"Kader jumantik mandiri mereka yang berada di rumahnya melakukan PSN untuk melindungi keluarga. Sedangkan kader jumantik kelurahan yang bergerak melakukan pemantauan setiap seminggunya ke rumah warga," ujar Herwin.

Baca juga: Jaktim minta warga bersihkan lingkungan usai temuan 524 kasus DBD

Baca juga: Jaktim terus gencarkan PSN untuk cegah DBD

Selain itu, Sudin Kesehatan Jakarta Timur juga memperkuat surveilans (pengamatan sistematis) kasus dan Surveilans Vektor DBD untuk meningkatkan waktu respon pelaporan kasus DBD dan menindaklanjuti serta mengintervensi secara cepat dan tepat sasaran.

Selanjutnya, pihaknya juga rutin melakukan sistem kewaspadaan dini dengan analisa situasi DBD rutin seminggu sekali yang disampaikan kepada pemangku wilayah, lintas sektor terkait, dan masyarakat.

"Agar segera dilakukan langkah intervensi jika terjadi peningkatan kasus di wilayahnya. Kami juga melakukan tindak lanjut penanggulangan setiap laporan kasus DBD baik dari masyarakat maupun rumah sakit," ucap Herwin.

Lebih lanjut, Herwin mengimbau warga untuk segera melapor ke puskesmas apabila di wilayah tempat tinggal ada yang terkena DBD agar segera dilakukan tindak lanjut penanggulangan.

Baca juga: Jaktim siapkan denda warga Rp50 juta bila di rumah ada jentik nyamuk

Baca juga: Pemkot Jaktim imbau warga waspadai DBD saat musim hujan

Warga juga diminta langsung berobat ke puskesmas jika anggota keluarganya terlihat mengalami gejala DBD.

"Kasus DBD terbanyak adalah di usia sekolah dan usia kerja, hal ini dikarenakan usia tersebut mempunyai tingkat mobilisasi yang tinggi sehingga mempunyai resiko penularan yang tinggi," ungkap Herwin.

Adapun selama periode Januari hingga 16 April 2025 di Jakarta Timur tercatat 524 kasus DBD yang tersebar di 10 wilayah kecamatan dengan jumlah kematian satu orang.

Kasus tertinggi terjadi di Kecamatan Kramat Jati 74 kasus, Cakung 70 kasus, Ciracas 62 kasus, Jatinegara 61 kasus, Pulogadung 60 kasus, Pasar Rebo 49 kasus, Matraman 47 kasus, Cipayung 39 kasus, Duren Sawit 33 kasus, dan Makasar 21 kasus.

Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Ade irma Junida
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |