Cavaliers mendominasi usai All Star, Lakers dan Thunder tancap gas

16 hours ago 3

Jakarta (ANTARA) - Cleveland Cavaliers menjadi tim dengan performa terbaik setelah jeda All-Star yang mengukuhkan posisi pemuncak Wilayah Timur, sedangkan Oklahoma City Thunder dan Los Angeles Lakers juga menunjukkan kebangkitan dengan torehan kemenangan beruntun.

Cavaliers melaju tanpa kekalahan

Cleveland Cavaliers mencatatkan rekor sempurna 6-0 (6 menang, 0 kalah) setelah jeda All-Star. Dalam tren kemenangan ini, mereka sukses membalas kekalahan dari Boston Celtics dengan kemenangan dramatis di TD Garden.

Performa individu juga mendukung pencapaian ini. Donovan Mitchell kian solid sebagai kandidat MVP, Darius Garland mempertahankan status All-Star, dan Evan Mobley terus memperkuat klaimnya sebagai kandidat Defensive Player of the Year.

Selain itu, De’Andre Hunter, yang baru didatangkan pada pertengahan musim, langsung memberi dampak signifikan, termasuk mencetak 32 poin dalam kemenangan atas Portland Trail Blazers.

Jika tren ini berlanjut, Cavaliers berpotensi mengamankan posisi teratas Wilayah Timur menjelang babak playoff.

Thunder terus menekan di papan atas

Oklahoma City Thunder (6-1) juga tidak mau kalah dalam persaingan di Wilayah Barat. Satu-satunya kekalahan mereka setelah jeda All-Star terjadi saat melawan Minnesota Timberwolves dalam laga ketat yang berakhir di perpanjangan waktu.

Shai Gilgeous-Alexander masih menjadi mesin utama tim, dengan catatan 51 poin melawan Houston Rockets. Di sisi lain, Jalen Williams mulai menunjukkan kapasitasnya sebagai pendamping ideal Gilgeous-Alexander, bahkan mencetak 41 poin dalam laga melawan San Antonio Spurs.

Dua pemain bigman Thunder, Isaiah Hartenstein dan Chet Holmgren, juga berkontribusi besar, terutama dalam pertahanan dan penguasaan bola di area kunci. Jika terus menjaga konsistensi, Thunder bisa menjadi ancaman serius di playoff.

Baca juga: Luka Doncic ungkap perasaannya saat hadapi Mavericks pertama kali

Los Angeles Lakers (6-1) menunjukkan performa stabil dalam beberapa pekan terakhir. Kemenangan mereka banyak diraih dari tim-tim papan bawah, namun tetap cukup untuk mengangkat posisi mereka ke persaingan papan atas Wilayah Barat.

LeBron James membuktikan bahwa usia bukan hambatan.

Di usianya yang menginjak 40 tahun, ia masih mampu mencetak rata-rata 28 poin, 10,1 rebound, dan 5,9 assist per pertandingan setelah jeda All-Star. Performa LeBron yang semakin produktif ini juga tak lepas dari umpan-umpan memanjakan dari Luka Doncic.

Keberhasilan Lakers juga ditopang oleh perbaikan sektor pertahanan. Sejak melepas Anthony Davis, Lakers justru menjadi tim dengan defensive rating terbaik di NBA (106,9).

Namun, mereka akan menghadapi ujian berat dalam waktu dekat, dengan jadwal padat melawan tim-tim kuat seperti Denver Nuggets, Milwaukee Bucks, dan Phoenix Suns.

Pistons beri kejutan, Warriors dan Bucks menanjak

Di luar tiga tim teratas, Detroit Pistons (6-1) menjadi kejutan besar dengan performa luar biasa, dipimpin oleh pemain All-Star Cade Cunningham.

Selain itu, Golden State Warriors (5-1) mulai menemukan kembali ritme permainan mereka, dengan Stephen Curry tampil gemilang setelah sempat mengalami penurunan performa.

Sementara itu, Milwaukee Bucks (5-1) tetap menjaga persaingan di papan atas Wilayah Timur, meski sempat kehilangan Giannis Antetokounmpo akibat cedera. Dengan Damian Lillard yang semakin menemukan akurasi tembakan jarak jauh dan Gary Trent Jr. mengisi peran Bobby Portis yang diskors, Bucks masih menjadi tim yang patut diwaspadai di playoff.

Baca juga: Kyrie Irving cedera ACL, absen hingga akhir musim

Baca juga: Joel Embiid cedera lagi dan absen hingga akhir musim

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |