Jakarta (ANTARA) - Ribuan buruh yang tergabung pada Gabungan Serikat Pekerja Manufaktur Independen Indonesia (GSPMII) sempat menggelar orasi di depan Kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, pada peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) 2025, Kamis.
Ratusan buruh tersebut tidak ikut bergabung dengan sejumlah federasi dan serikat buruh lainnya yang sedang merayakan Hari Buruh Internasional di Kawasan Monas.
Mereka lebih memilih berorasi di depan Patung Kuda dengan memblokade jalan.
Massa membawa sejumlah spanduk dan poster pada aksi orasi tersebut. Para buruh GSPMII menyerukan empat tuntutan mereka kepada pemerintah.
Keempat tuntutan tersebut di antaranya;
Baca juga: Buruh di Jakarta belum manfaatkan UU KIP untuk kesejahteraan
Baca juga: Sejumlah buruh mulai padati gedung DPR
1. Jalankan putusan Mahkamah Konstitusi RI No 168/PUU-XXI/2023.
2. Tetapkan upah layak bagi seluruh pekerja Indonesia.
3. Hapus sistem kerja kontrak, alih daya (outsourcing), pemagangan.
4. Tolak PHK.
Massa yang sempat memblokade jalan kemudian membubarkan diri secara tertib pada sekitar jam 12.10 WIB, kemudian berjalan kaki melewati Jalan Medan Merdeka Selatan.
Sebelumnya, Polda Metro Jaya menyiapkan sebanyak 13.252 personel gabungan untuk mengamankan kegiatan Hari Buruh Internasional (May Day) pada Kamis ini.
Belasan ribu personel gabungan itu yang terdiri dari 9.591 personel Polri, 3.385 personel TNI dan 276 personel pemerintahan daerah.
Peringatan Hari Buruh (May Day) dipusatkan di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat dan diperkirakan dihadiri oleh sekitar 200 ribu buruh dari Jabodetabek dan sekitarnya.
Baca juga: Ribuan buruh mulai padati Monas
Baca juga: Mensesneg sebut Presiden Prabowo bakal hadir pada May Day di Monas
Dalam aksinya, para buruh akan menyampaikan enam aspirasi, di antaranya meminta disahkan Rancangan Undang Undang (RUU) Pokok Ketenagakerjaan. Kemudian juga menuntut untuk penetapan upah layak nasional, serta menegakkan tindak pidana korupsi.
Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2025