Teluk Wondama (ANTARA) - Bupati Teluk Wondama Elysa Auri mengajak Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Teluk Wondama berpartisipasi mendukung pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Hal itu dikatakan Bupati Elysa Auri saat melantik pengurus TP PKK Teluk Wondama masa bakti 2025-2030 yang diselenggarakan di Rasiei, Teluk Wondama, Papua Barat, Selasa.
Dia mengatakan pengurus PKK harus ikut terlibat dalam pelaksanaan Program MBG dengan mendorong masyarakat membudidayakan sayur berbagai jenis, ikan, dan hewan ternak lainnya.
"Supaya hasil pertanian dan peternakan lokal bisa disuplai ke dapur MBG," kata Elysa.
Selama ini, kata dia, penyediaan bahan baku MBG didatangkan dari luar Teluk Wondama karena pasokan lokal hanya mampu menjawab kebutuhan konsumsi masyarakat sehari-hari.
Baca juga: DPR: Program MBG Papua Barat langkah strategis bentuk generasi sehat
PKK sebagai mitra strategis pemerintah daerah memiliki peran penting mengedukasi masyarakat di seluruh distrik atau kecamatan untuk menanam sayur, tomat, cabai, dan lainnya.
"Mestinya bahan baku MBG diambil dari Teluk Wondama supaya berdampak terhadap ekonomi masyarakat lokal," ujar Elysa.
Bupati mengingatkan pengurus PKK Teluk Wondama yang baru dilantik agar secepatnya menyusun program kerja dengan orientasi penanganan terhadap masalah ibu dan anak.
Tim Penggerak PKK agar berkolaborasi dengan instansi pemerintah daerah dan tenaga medis guna mengoptimalkan upaya untuk menekan kasus kematian ibu dan anak, termasuk stunting.
Baca juga: Kodam Kasuari sebut Program MBG sasar 22.686 siswa di Papua Barat
"Saya berharap TP PKK yang baru dilantik ini bisa ikut berperan membantu pemerintah daerah mengatasi tantangan yang ada," ucap Elysa.
Ketua TP PKK Kabupaten Teluk Wondama Grice Nelce Ayamiseba menyebut ada 10 program kerja PKK khususnya pembinaan terhadap kaum perempuan yang berdomisili di kampung-kampung.
Implementasi program tersebut akan difokuskan ke distrik dan kampung sehingga dapat menyentuh langsung permasalahan yang dialami oleh kaum perempuan dan anak-anak.
"Banyak anak yang belum sekolah dan ada yang baru lahir kurang mendapat perhatian," ujarnya.
Baca juga: Pemkab Sorong implementasikan Program MBG di 10 sekolah
Dia mengaku prihatin dengan permasalahan yang sering terjadi yaitu kasus kematian ibu dan bayi di Teluk Wondama, kemudian masalah gizi buruk karena menghambat tumbuh kembang anak.
Pewarta: Fransiskus Salu Weking
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025