Menbud bahas tokoh perempuan yang menginspirasi Universitas Al-Azhar

4 hours ago 4

Jakarta (ANTARA) - Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon menceritakan sosok tokoh pendidikan perempuan Indonesia bernama Rahmah El Yunusiah yang mendirikan sekolah perempuan dan kelak sekolah tersebut menginspirasi Universitas Al-Azhar di Mesir untuk mendirikan lembaga pendidikan serupa.

Rahmah El Yunusiyah merupakan tokoh pendidikan perempuan asal Padang Panjang, Sumatera Barat yang mendirikan lembaga pendidikan untuk perempuan bernama Diniyyah Putri pada tahun 1923 dan masih eksis hingga sekarang.

"Rahmah El Yunusiyah ini yang melahirkan satu gerakan pendidikan di Padang Panjang namanya Diniyyah Putri dengan sekolah perempuan yang kemudian akhirnya ditiru oleh Universitas Al-Azhar," kata Fadli dalam sambutannya di acara "Merayakan Hari Kartini: Habis Gelap Terbitlah Terang — Suara Perempuan dalam Budaya" di Jakarta pada Senin.

Baca juga: Menbud: Kartini masa kini tampil di berbagai bidang

Pada tahun 1950an Imam Besar Al Azhar berkunjung ke Sumatera dan menyambangi Diniyyah Putri. Kunjungan tersebut menginspirasi Universitas Al-Azhar untuk membuka fakultas khusus perempuan.

Fadli juga menyebutkan Diniyyah Putri menjadi tempat menimba ilmu salah satu pahlawan nasional Indonesia yakni Rangkayo Rasuna Said.

Akan tetapi, hingga saat ini Rahmah belum dinobatkan sebagai pahlawan nasional Indonesia. Menurut Fadli, atas jasa-jasanya Rahmah layak untuk dianugerahi gelar tersebut.

Baca juga: Menbud kenang jasa RA Kartini untuk emansipasi wanita

"Jadi sebenarnya masih ada juga tokoh-tokoh perempuan yang luar biasa yang sampai sekarang juga belum mendapatkan pengakuan gelar pahlawan nasional," ujar dia.

Pada Hari Kartini, Fadli mengenang perjalanan hidup Raden Ajeng Kartini sebagai sosok yang berjasa terhadap emansipasi perempuan di Indonesia.

Fadli bercerita, semasa hidupnya yang hanya sampai berusia 25 tahun, RA Kartini bisa menulis hingga 400 surat yang berisi pemikirannya mengenai pemberdayaan perempuan pada masa itu.

Baca juga: Sinergi Mensos-Menteri PPPA tingkatkan pemberdayaan perempuan

"Bahkan ada (suratnya) yang sampai 27 halaman. Jadi luar biasa RA Kartini ini, merupakan seorang sosok yang sangat besar dalam sejarah Indonesia," ucapnya.

Fadli memaknai Hari Kartini sebagai simbol perjuangan wanita Indonesia dalam menghadapi perubahan. Ia berharap perjuangan, impian, dan pemikiran RA Kartini bisa terus hidup di masa kini.

"Mudah-mudahan apa yang diinisiasi, diimpikan, dan dijadikan pemikiran-pemikiran oleh RA Kartini bisa terus hidup di zaman sekarang oleh perempuan-perempuan di Indonesia," kata Menbud.

Baca juga: Menkomdigi ajak perempuan Indonesia jadi penggerak inovasi digital

Baca juga: Annisa Pohan: Berdayakan perempuan lewat ekonomi kreatif

Pewarta: Farhan Arda Nugraha
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |