Lubuk Basung (ANTARA) - Bupati Agam, Sumatera Barat Benni Warlis mengatakan operasional dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Nagari atau Desa Kampung Tangah, Kecamatan Lubuk Basung dihentikan untuk sementara setelah 53 pelajar, guru, orang tua dan lainnya diduga keracunan usai mengkonsumsi makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG), Senin lalu.
"Operasional dan penyaluran MBG kita hentikan sementara sampai kita melakukan rapat bersama Badan Gizi Nasional (BGN) di Padang, Kamis (2/10). Kita juga telah mengadakan rapat membahas ini dengan Forkopimda dan organisasi perangkat daerah dan lainnya," kata Bupati Agam Benni Warlis di Lubuk Basung, Rabu.
Ia mengatakan sampel makanan berupa nasi goreng telah diambil dan dikirim ke Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Kota Padang.
Ini untuk mengetahui dimana permasalahannya dan sebelumnya telah disampaikan oleh penyedia.
"Kita melihat faktanya dari hasil sampel yang dikirim ini. Mudah-mudahan tidak ada lagi permasalahan ke depan," katanya.
Ia menambahkan seluruh dapur SPPG harus melengkapi izin dan higienisnya, karena ini sangat penting sekali.
Termasuk dari segi kesehatan dan pembuangan limbahnya yang harus diperhatikan oleh SPPG.
"Ini persyaratan yang harus dilengkapi oleh SPPG sebelum beroperasi dan kita terus melakukan pengawasan dengan tim agar kasus keracunan ini tidak terulang lagi," katanya.
Ia mengakui ada 53 pelajar TK, SD, guru, orang tua dan lainnya diduga keracunan usai menyantap nasi goreng MBG pada Rabu (1/10) siang.
Ke 53 korban itu dirawat di RSUD Lubuk Basung, Puskesmas Manggopoh, Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Rizki Bunda.
"Makanan tersebut dibawa pulang dan dimakan oleh orang tua, kakak dan adiknya, sehingga mereka ikut keracunan. Mereka tersebar di Nagari Kampung Tangah dan Manggopoh," katanya.
Ia mengimbau orang tua untuk mengawasi anak mereka dan jangan membawa makanan pulang, karena berdampak untuk higenis atau makanan bisa basi yang beresiko keracunan.
"Apabila makanan dibawa pulang, maka jam makanan itu sudah cukup lama dan kondisi kurang bagus yang berdampak keracunan apabila dimakan," katanya.
Baca juga: DPRD Lampung tegaskan program MBG harus dijalankan sesuai tujuan awal
Baca juga: Tangani KLB MBG, pemerintah pastikan keselamatan anak prioritas utama
Baca juga: Program Makan Bergizi Gratis SMAN 1 Kedungwaru Tulungagung dihentikan
Pewarta: Altas Maulana
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.