Mataram (ANTARA) - Juara dunia 9 kali MotoGP, Valentino Rossi belum dipastikan hadir di Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat pada 3-5 Oktober 2025.
Direktur Operasi ITDC Troy Warokka, mengaku belum dapat memastikan kehadiran mantan pembalap MotoGP tersebut. Meski pun, pemilik Pertamina Enduro VR46 Racing Team itu hadir di Jakarta.
"Saya tidak jawab, karena sampai hari ini kami sebagai panitia tidak menerima agenda kunjungan Valentino Rossi. Kalau pun datang pasti kita akan beritahukan," ujarnya di Mataram, Rabu.
Disinggung terkait jumlah tiket yang sudah terjual, Troy mengatakan sudah 87 persen. Jumlah ini, kata dia, akan terus merangkak naik hingga balapan dimulai pada 3-5 Oktober mendatang.
"Kebiasaan orang Indonesia itu beli tiket di akhir (injuri time), kayak sepak bola di menit-menit akhir. Yang menarik itu ada beberapa kategori tiket ada buat warga ber KTP NTB, ASN dan itu memberikan rangsangan yang cukup baik untuk beli tiket," katanya.
Sementara itu, Direktur MGPA Andi Priandhi mengaku belum tahu kehadiran Valentino Rossi. Namun, seluruh pembalap di semua kelas (Moto3, Moto2, MotoGP) hadir di Sirkuit Mandalika.
"Semua full grade, mudah-mudahan. Cuman, nggak ada keharusan akan balap atau tidak. Tapi saya nggak hafal jumlah pembalap yang datang," katanya.
Sebelumnya, pembalap berjuluk The Doctor tersebut hadir di Jakarta, dalam rangka peluncuran livery spesial Tim Pertamina Enduro VR46 Racing Team dengan nuansa Indonesia untuk digunakan di GP Indonesia yang berlangsung di Pertamina Mandalika International Circuit pada 3-6 Oktober.
Nantinya livery khusus ini akan digunakan oleh dua pembalap Pertamina Enduro VR46 Racing Team yakni Fabio Di Giannantonio dan Franco Morbidelli.
Baca juga: Marc Marquez berupaya nikmati seri balap keempat kalinya di Mandalika
Baca juga: Alex Marquez siap habis-habisan di Mandalika demi posisi dua klasemen
Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.