Jakarta (ANTARA) -
Bupati Kepulauan Seribu Muhammad Fadjar Churniawan berharap adanya peningkatan partisipasi perempuan di lembaga politik sehingga dapat berperan dalam pembuatan kebijakan publik dan meningkatkan kesetaraan gender di kehidupan sosial serta demokrasi.
"Partisipasi perempuan dalam politik dan publik merupakan salah satu kondisi yang dibutuhkan untuk pemenuhan proses demokratisasi di Indonesia," kata dia saat membuka Peningkatan Kapasitas Perempuan di Lembaga Politik Dalam Rangka Kesetaraan Gender di Jakarta, Kamis.
Ia juga berharap perempuan akan tampil sebagai pembuat kebijakan dan memberi kontribusi yang sangat besar pada kesetaraan gender dalam kehidupan demokrasi.
Karena itu, penting meningkatkan representasi perempuan karena selain pengalaman dan kepentingan perempuan berbeda dengan laki-laki.
Baca juga: Perempuan Jakarta terus diajak jadi penggerak masyarakat
Dia berharap partisipasi perempuan ini akan melahirkan kebijakan yang melindungi dan mengapresiasi kepentingan perempuan.
Terkait hal itu, upaya pendidikan budaya politik perlu dilakukan secara terus-menerus sehingga penguatan kepemimpinan dan kaderisasi dapat berjalan dengan sehat.
"Dasar pemikiran ini dapat memberikan kontribusi dalam meningkatkan kapasitas perempuan di lembaga politik di Kabupaten Kepulauan Seribu," kata dia.
Baca juga: Polemik Pergub Jakarta 2/2025, penting pemda paham perspektif gender
Ia mengatakan bahwa esensi terpenting dari pendidikan politik adalah pendidikan kewarganegaraan untuk mengetahui tugas dan tanggung jawab sebagai warga negara.
"Lebih luas lagi pendidikan politik adalah pendidikan demokrasi, yaitu pendidikan yang mewujudkan masyarakat demokratis," kata dia.
Kepala Suku Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kepulauan Seribu, Achmad Yani Rivai Yusuf juga mengharapkan kegiatan ini diharapkan bisa memberikan dorongan dan pemahaman bagi kaum perempuan untuk aktif berperan di lembaga politik.
Hal itu dalam rangka kesetaraan gender serta implementasinya dalam kehidupan sehari-hari sebagai warga negara.
Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025