Purwokerto (ANTARA) - Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono mengatakan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) bagi anak sekolah langkah awal mencetak generasi muda yang sehat dan terbebas dari ancaman penyakit melalui deteksi dini dan edukasi kesehatan secara menyeluruh.
"Anak yang sehat dan bergizi baik akan tumbuh menjadi generasi penerus yang cerdas, kuat, dan tangguh," kata dia pada peluncuran program CKG bagi anak sekolah di SMA Negeri 2 Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Senin.
Dia menjelaskan pelaksanaan CKG bagian dari implementasi Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Kementerian Kesehatan yang diprioritaskan secara nasional bersama program percepatan penanggulangan tuberkulosis dan peningkatan kelas rumah sakit.
Oleh karena itu, dia mengapresiasi pelaksanaan CKG di sekolah-sekolah sebagai langkah awal yang strategis.
Ia menekankan pentingnya peran seluruh pihak dalam menyukseskan program ini, baik tenaga kesehatan, pihak sekolah, maupun siswa sebagai penerima manfaat langsung.
"Kegiatan ini bukan semata untuk mengetahui kondisi kesehatan saja, tetapi juga sebagai langkah pencegahan terhadap penyakit-penyakit yang mungkin belum menampakkan gejala, agar penanganan dapat dilakukan secara lebih cepat, tepat, dan efektif," katanya.
Baca juga: Menko PMK pastikan kesehatan pelajar terjamin melalui CKG
Ia mengatakan CKG secara gratis itu mencakup berbagai jenis penapisan yang disesuaikan dengan jenjang pendidikan siswa.
Berdasarkan data Kemenkes RI, untuk SD dilakukan pemeriksaan status gizi, tuberkulosis, dan tingkat aktivitas fisik, jenjang SMP di antaranya talasemia dan gula darah, sedangkan jenjang SMA di antaranya kesehatan jiwa, kesehatan reprodukasi, serta anemia remaja
"Kepada anak-anakku semua, saya mengajak kalian untuk memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya. Jangan takut diperiksa, ini untuk kebaikan kalian di masa depan," katanya.
Ia berpesan kepada seluruh tenaga kesehatan untuk melayani para siswa dengan sepenuh hati.
Menurut dia, tenaga medis sebagai garda terdepan dalam membentuk kualitas kesehatan generasi muda yang tangguh.
"Kepada para tenaga kesehatan, saya berpesan, layani anak-anak dengan sebaik-baiknya. Tunjukkan ketulusan dalam setiap pelayanan," kata dia.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Banyumas Widyana Grehatuti mengatakan program CKG Sekolah menyasar seluruh siswa SD, SMP, hingga SMA atau sederajat yang berusia 7-17 tahun.
Dia mengatakan pemeriksaan dilakukan oleh petugas puskesmas yang akan mendatangi sekolah-sekolah secara bertahap.
"Untuk jadwal pelaksanaan akan disesuaikan per jenjang. Misalnya, untuk SD bisa berbarengan dengan kegiatan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS)," katanya.
Selain deteksi dini risiko kesehatan, kata dia, program tersebut juga untuk meningkatkan kesadaran siswa terhadap pentingnya perilaku hidup sehat, seperti sarapan sehat, aktivitas fisik teratur, serta konsumsi tablet tambah darah (TTD) bagi remaja putri.
Dia mengharapkan kegiatan tersebut dapat menjadi fondasi kuat dalam pembangunan sumber daya manusia yang unggul dan sehat di Kabupaten Banyumas.
"Edukasi kesehatan secara rutin juga menjadi bagian dari CKG ini agar siswa semakin sadar akan pentingnya menjaga kesehatan sejak dini," kata dia.
Program CKG anak sekolah salah satu prioritas nasional yang dicanangkan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, selain percepatan penanggulangan tuberkulosis dan peningkatan kapasitas rumah sakit dari kelas D menjadi C.
Peluncuran perdana program di Banyumas ini diharapkan menjadi model pelaksanaan serupa di daerah-daerah lain, guna membangun generasi muda yang lebih sehat dan siap menghadapi tantangan masa depan.
Baca juga: Kemenkes: Ada 13 pemeriksaan dalam CKG di sekolah
Baca juga: Dinkes Mataram periksa kesehatan mental pelajar melalui program CKG
Baca juga: 16 juta orang jalani program CKG
Pewarta: Sumarwoto
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.