Lubuk Basung (ANTARA) - Bupati Agam, Sumatera Barat (Sumbar) Benni Warlis mengajak seluruh Muslimin dan Muslimat di seluruh kabupaten maupun di daerah lain agar sehabis Shalat Jumat untuk melaksanakan shalat ghaib.
"Ini untuk korban bencana alam yang melanda daerah itu maupun di daerah lainnya," kata Benni Warlis di Lubuk Basung, Jumat.
Baca juga: BPBD Agam: Korban meninggal menjadi 171 orang
Ia mengatakan imbauan untuk pelaksanaan shalat ghaib tersebut telah disampaikan melalui media sosial dan telah disampaikan ke seluruh nagari di Agam.
Ini bentuk kepedulian dan doa bersama untuk saudara yang menjadi korban bencana alam di Agam maupun daerah lainnya.
"Mari bersama-sama kita memanjatkan doa agar para korban mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT, serta keluarga yang ditinggal diberikan ketabahan dan kekuatan," katanya.
Ia menambahkan bencana tanah longsor, banjir, banjir bandang yang melanda daerah itu mengakibatkan korban meninggal sebanyak 171 korban meninggal dunia dan 85 orang masih hilang.
Tim SAR gabungan dari BPBD Agam, Basarnas, TNI, Polri, relawan lainnya masih melakukan pencarian korban yang masih hilang.
"Pencarian korban masih dilakukan dengan menyisir Sungai Batang Nanggang yang merupakan sungai yang meluap," katanya.
Warga mengungsi sebanyak 11.624 orang tersebar di delapan kecamatan dan mereka mengungsi di rumah keluarga, tempat ibadah, lokasi sediakan dan lainnya.
Baca juga: Polri distribusi air bersih & bantu bersihkan rumah korban banjir Agam
Baca juga: Gibran di posko bencana: logistik, perbaikan infrastruktur dipercepat
Untuk kebutuhan selama di pengungsian, didirikan dapur umum dan kebutuhan untuk memasak.
"Setidaknya ada 26 dapur umum yang telah didirikan dalam memenuhi kebutuhan bagi korban," katanya.
Korban yang dirawat sebanyak 33 orang, di RSUD Lubuk Basung 30 orang, RSUP M Djamil Padang dua orang dan RSUD M Yamin Pariaman satu orang.
Pewarta: Altas Maulana
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































