Bulog tekankan Gerakan Pangan Murah jaga stabilitas harga pangan

3 weeks ago 17
Bulog berkomitmen penuh dalam menjalankan fungsi stabilisasi harga dan pasokan pangan. Melalui GPM, masyarakat bisa mengakses beras SPHP dengan harga terjangkau, sekaligus memperkuat daya beli,

Jakarta (ANTARA) - Perum Bulog menegaskan Gerakan Pangan Murah (GPM) menjadi strategi efektif mengendalikan fluktuasi pasar, menjamin ketersediaan kebutuhan pokok dengan tarif terjangkau, serta memperkuat fondasi ketahanan pangan bagi seluruh daerah.

Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani dalam keterangan di Jakarta, Sabtu menegaskan, tujuan utama GPM adalah menjaga stabilitas harga, menjamin keterjangkauan pangan, serta mengendalikan inflasi nasional.

“Bulog berkomitmen penuh dalam menjalankan fungsi stabilisasi harga dan pasokan pangan. Melalui GPM, masyarakat bisa mengakses beras SPHP dengan harga terjangkau, sekaligus memperkuat daya beli," kata Rizal.

Dia menyampaikan, stabilitas harga beras menjadi perhatian utama pemerintah dalam beberapa bulan terakhir.

Baca juga: Mentan persilakan masyarakat tukar beras SPHP yang rusak ke Bulog

Untuk itu, katanya, Bulog bersama Kementerian Pertanian, Badan Pangan Nasional (Bapanas), serta Kementerian Dalam Negeri menyalurkan beras murah melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) agar harga di pasaran tetap stabil dan terjangkau masyarakat.

Masih berkaitan dalam memperingati HUT Ke-80 Kemerdekaan RI, lanjut Rizal, Bulog bersama sejumlah BUMN pangan seperti Pos Indonesia, Pupuk Indonesia, ID Food, dan Perkebunan Nusantara, menggelar GPM serentak di 7.285 kecamatan di 38 provinsi, pada Sabtu ini.

"Kegiatan ini menjadi upaya nyata pemerintah untuk mendekatkan akses pangan murah langsung ke masyarakat," tuturnya.

Pelaksanaan GPM dipusatkan di Lapangan Kementerian Pertanian Jakarta, serta berlangsung serentak di 44 titik wilayah DKI Jakarta.

Baca juga: Pengamat: Pulihkan kepercayaan pelaku usaha beras atasi kelangkaan

Dalam kegiatan itu masyarakat dapat membeli beras SPHP kemasan 5 kilogram seharga Rp60.000, jauh lebih murah dibanding harga pasaran.

Sebagai upaya menjaga stabilitas, pemerintah juga telah menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) beras SPHP Rp12.500/kg untuk Jawa, Lampung, Sumsel, Bali, NTB, dan Sulawesi; lalu Rp13.100/kg untuk Sumatera (kecuali Lampung dan Sumsel), NTT, serta Kalimantan; dan Rp13.500/kg untuk Maluku dan Papua.

"Hingga 29 Agustus 2025, Bulog telah menyalurkan 287 ribu ton beras SPHP ke seluruh daerah," sebut Rizal.

Selain distribusi, Bulog juga membuka layanan aduan publik Bella Bulog di 0811 1967 016 untuk memastikan pengawasan dan transparansi.

Baca juga: Kepala Bapanas: GPM kolaborasi pusat dan daerah kendalikan inflasi

Dengan demikian, GPM tidak hanya sekadar distribusi pangan murah, tetapi juga instrumen penting untuk menekan gejolak harga, menjaga inflasi, dan memastikan rakyat bisa mendapatkan pangan pokok dengan harga wajar.

Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menegaskan stabilitas harga pangan adalah prioritas utama pemerintah.

Mendagri juga mendorong pemerintah daerah (Pemda) lebih aktif dalam memantau harga pangan.

Ia menyarankan adanya koordinasi intensif melalui forum seperti grup WhatsApp yang diikuti kepala dinas terkait, untuk melaporkan perkembangan harga bahan pokok secara berkala.

Baca juga: Pemerintah salurkan 43 ribu ton beras SPHP untuk stabilkan harga

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Abdul Hakim Muhiddin
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |