Jakarta (ANTARA) - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memperkuat ekosistem riset dan inovasi di Tanah Air melalui pengukuhan lima orang profesor riset baru.
Kelima profesor riset tersebut adalah Siti Nurul Aisyiyah (kepakaran kimia), Roni Ridwan (kepakaran bioteknologi pakan), Novrita Idayanti (kepakaran elektronika), Imam Kambali (kepakaran nuklir), dan Gadang Prioyotomo (kepakaran teknik metalurgi).
"Saya mengucapkan selamat kepada Majelis Pengukuhan Profesor Riset BRIN, atas kerja kerasnya berhasil menyelesaikan tugas promosi kepada lima peneliti ahli utama menjadi profesor riset. Setelah melalui proses akademik yang komprehensif, maka hari ini Majelis Profesor Riset melaksanakan sidang terbuka untuk mengukuhkan lima profesor riset yang baru di BRIN," kata Wakil Kepala BRIN Amarulla Octavian dalam kegiatan pengukuhan profesor riset di Jakarta, Rabu.
Amarulla mengatakan pengukuhan profesor riset merupakan wujud nyata kontribusi positif BRIN dalam upaya mewujudkan sumber daya manusia yang unggul.
Baca juga: Wakil Kepala BRIN minta profesor riset jadi teladan bagi periset lain
Ia menekankan profesor riset merupakan gelar kehormatan yang dianugerahkan kepada para peneliti dan perekayasa alih utama yang telah mencapai jenjang tertinggi dalam karir risetnya
"Gelar ini bukan sekedar simbol prestasi, melainkan bentuk pengakuan atas kecakapan, keahlian, kepakaran, profesionalisme, dan dedikasi yang mendalam dalam bidang ilmu pengetahuan sesuai dengan kepakaran atau keahliannya," ujar Amarulla.
Tak hanya itu, Amarulla menegaskan jabatan ini merupakan suatu komitmen yang mendalam terhadap riset dan penelitian serta inovasi, di mana para profesor riset harus menjadi seorang teladan bagi periset lain di Indonesia.
"Merupakan suatu keniscayaan bagi seorang periset untuk mendiseminasikan hasil risetnya, sebagai bentuk dari tanggung jawabnya sebagai periset dan penghargaan atas apa yang telah dicapainya, serta pengakuan dari publik atas hasil risetnya," ucap dia.
Baca juga: Ahli BRIN paparkan manfaat serat nano dukung kelestarian lingkungan
Amarulla menilai pengukuhan profesor riset ini menjadi istimewa, karena bertepatan dengan momentum HUT ke-80 RI dan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-30 yang diperingati sebagai momentum penguatan daya saing bangsa melalui riset dan inovasi.
Menurutnya, tahun ini merupakan saatnya untuk meneguhkan semangat penguatan ekosistem riset dan inovasi yang bermanfaat bagi bangsa dan negara melalui keberlanjutan peningkatan sumber daya manusia unggul, dukungan infrastruktur riset dan inovasi yang efisien dan inklusif, serta penguatan skema fasilitasi bagi tumbuhnya ide dan gagasan riset yang inovatif dan bermanfaat luas, dalam rangka memberikan hasil riset yang bermakna untuk mewujudkan AstaCita Pemerintah RI.
"Saya berharap para peneliti ahli utama dan juga para perekayasa ahli utama dapat segera melaksanakan orasi profesor riset pada sidang terbuka berikutnya. Majelis Profesor Riset BRIN secara konsisten dapat mengukuhkan profesor riset baru yang berkualitas, guna mewujudkan keunggulan manusia Indonesia." tutur Amarulla Octavian.
Baca juga: BRIN: Profesor riset jadi teladan hasilkan penelitian berkualitas
Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.