Jakarta (ANTARA) - Direktur SDM dan Umum BPJS Kesehatan Andi Afdal Abdullah menyebut bahwa tata nilai inisiatif menjadi kunci pengembangan SDM yang unggul di lembaga tersebut.
"Dibutuhkan talentship yang memberi arah, coaching yang membentuk budaya pembelajaran, dan kepemimpinan digital yang mengintegrasikan inovasi dengan pelayanan. Semua ini berakar pada nilai-nilai yang diterapkan dengan baik. Di BPJS Kesehatan tata nilai inisiatif menjadi kunci," kata Andi Afdal Abdullah dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Hal itu dikatakannya dalam acara 52nd ARTDO International World Conference 2025 yang digelar di Penang, Malaysia.
Baca juga: Menko PM sebut APBN perkuat Jaminan Kesehatan Nasional
Andi Afdal menyoroti bagaimana BPJS Kesehatan sebagai pengelola sistem jaminan kesehatan terbesar di dunia membangun keunggulan organisasi melalui tata kelola SDM yang berlandaskan nilai, penguatan budaya kerja, dan transformasi digital.
Menurut dia, pelayanan berkualitas tidak hanya bergantung pada sistem dan teknologi, tetapi juga pada konsistensi dalam menerapkan nilai-nilai organisasi.
Dalam kesempatan tersebut, ia memaparkan strategi pengelolaan SDM dan inovasi layanan yang telah menjadikan BPJS Kesehatan sebagai pengelola sistem jaminan kesehatan terbesar di dunia.
Baca juga: Anggaran kesehatan 2026 Rp128 T, alokasi BPJS Kesehatan terbesar
Salah satu strategi utamanya adalah program Exellent (Exponential Talentship), yang mencakup rekrutmen berbasis kompetensi, pembinaan berjenjang, serta platform pembelajaran digital Smart Corpu.
"Program ini memungkinkan setiap pegawai mengakses materi pembelajaran, mengikuti pelatihan daring, dan berkolaborasi lintas unit tanpa hambatan jarak dan waktu," tutur Andi Afdal.
Ia menambahkan, transformasi digital juga menjadi pilar penting, dengan penguatan kompetensi digital pegawai untuk mempercepat adaptasi terhadap inovasi layanan.
Baca juga: Prabowo: Anggaran kesehatan Rp244 T, cakup BPJS 96,8 juta warga miskin
"Tujuannya adalah membangun pengalaman kerja yang humanis, di mana teknologi digunakan untuk mendukung interaksi yang lebih personal dan solutif bagi peserta," katanya.
Andi Afdal juga menyoroti kekuatan demografis SDM BPJS Kesehatan yang menjadi motor penggerak organisasi.
Saat ini, 36,43 persen Duta BPJSKes berasal dari generasi Z, dan 55,71 persen dari generasi milenial merepresentasikan energi muda yang adaptif dan inovatif.
"Dengan dukungan 526 kantor di seluruh Indonesia, 88,62 persen Duta BPJSKes tersebar hingga pelosok daerah, sementara hanya 11,38 persen yang bertugas di kantor pusat," katanya.
Menurut dia, komposisi tersebut menjadi modal strategis untuk memastikan layanan JKN menjangkau seluruh lapisan masyarakat, sekaligus memperkuat implementasi tata nilai inisiatif melalui generasi yang siap berkolaborasi dan berinovasi.
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: M. Tohamaksun
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































