BPJS Kesehatan: Skrining sebelum berobat upaya bangun gaya hidup sehat

3 hours ago 2
...Program JKN tidak hanya menyembuhkan yang sakit, tetapi juga membangun masyarakat yang lebih sehat sejak awal. Budaya promotif dan preventif harus diperkuat ...

Karanganyar, Jawa Tengah (ANTARA) - Direktur Utama BPJS Kesehatan Ghufron Mukti menyebutkan Skrining Riwayat Kesehatan (SRK) sebelum berobat bukan sekedar syarat administratif, melainkan upaya membangun pola hidup sehat pada masyarakat melalui deteksi dini penyakit.

“Harapan kami, Program JKN tidak hanya menyembuhkan yang sakit, tetapi juga membangun masyarakat yang lebih sehat sejak awal. Budaya promotif dan preventif harus diperkuat dengan kolaborasi peserta, fasilitas kesehatan, dan BPJS Kesehatan,” ujarnya saat meninjau Klinik Griya Husada 1 Karanganyar, Jawa Tengah, Rabu.

Dia menyebutkan skrining riwayat kesehatan merupakan bagian penting dari Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Pada September-Oktober 2025, katanya, peserta wajib melakukan SRK sebelum mengakses layanan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) baik puskesmas, klinik, maupun praktik dokter mandiri.

"SRK dapat dilakukan dengan mudah melalui aplikasi Mobile JKN, website BPJS Kesehatan, layanan WhatsApp Pandawa, atau dibantu petugas di puskesmas, klinik, maupun praktik dokter mandiri," katanya.

Melalui SRK, kata Ghufron, peserta akan mendapatkan manfaat berupa layanan yang lebih cepat, pemahaman lebih baik terhadap kondisi kesehatan, serta pencegahan risiko penyakit sejak dini. Sementara bagi fasilitas kesehatan, SRK membantu dalam pemetaan penyakit, menentukan tata laksana medis yang lebih tepat, dan meminimalkan risiko komplikasi.

Baca juga: 2 cara praktis skrining riwayat kesehatan peserta BPJS dari rumah

Sejumlah penyakit dapat terdeteksi sejak dini melalui SRK, antara lain diabetes, hipertensi, stroke, penyakit jantung iskemik, kanker, anemia remaja putri, tuberkulosis, Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK), hepatitis B dan C, hingga talasemia.

"Pada tahun 2024 lebih dari 45 juta peserta JKN telah melakukan skrining kesehatan dan hasilnya membantu FKTP melakukan intervensi lebih cepat untuk mencegah komplikasi," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama Kepala Klinik Griya Husada 1 dr. Muhammad Hilmi Syafruddin mengungkapkan Klinik Griya Husada 1 menjadi salah satu contoh fasilitas kesehatan yang mengedepankan inovasi pelayanan.

Dia menjelaskan klinik ini menghadirkan Pojok Mobile JKN dengan petugas yang kompeten, sehingga peserta dapat dengan mudah mengakses layanan digital JKN termasuk memandu peserta melakukan SRK melalui aplikasi Mobile JKN.

Selain itu pihaknya juga telah mengembangkan sistem Rekam Medis Elektronik (ERM) yang terintegrasi dengan antrean Mobile JKN. Dengan adanya integrasi ini, alur pelayanan menjadi lebih efisien, transparan, dan semakin memudahkan peserta.

Baca juga: Cara mendapatkan pemeriksaan kesehatan gratis mulai 10 Februari

”Dengan berbagai inovasi dan komitmen tersebut, Klinik Griya Husada 1 Karanganyar diharapkan tidak hanya menjadi contoh fasilitas kesehatan yang adaptif terhadap kebijakan BPJS Kesehatan, tetapi juga menjadi bagian penting dalam memperkuat budaya promotif dan preventif di tengah masyarakat,” kata Hilmi.

Ketua Advokasi BPJS Watch Timbul Siregar yang turut hadir dalam pemantauan pelaksanaan SRK di Klinik Griya Husada 1 Karanganyar menegaskan kegiatan ini merupakan bagian dari kehadiran negara dalam menjamin kesehatan rakyat sesuai amanat undang-undang.

Timbul juga menyoroti pentingnya peran pemerintah daerah untuk memastikan implementasi skrining berjalan efektif.

“Pemerintah daerah perlu proaktif mengawal pelaksanaannya, termasuk memastikan ketersediaan tenaga dokter yang dapat mendatangi peserta di lingkungannya. Dengan begitu, dokter bisa melihat langsung bagaimana pola hidup peserta dan faktor lingkungan yang memengaruhi kesehatannya,” kata Timbul Siregar.

Baca juga: BPJS aktif pada cek kesehatan gratis guna tindaklanjuti hasil skrining

Pewarta: Mecca Yumna Ning Prisie
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |