Palembang (ANTARA) - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Cabang Palembang, Sumatera Selatan, mengoptimalkan layanan skrining riwayat kesehatan melalui aplikasi 'mobile' jaminan kesehatan nasional (JKN).
"BPJS Kesehatan sebagai penyelenggara program JKN terus mendorong masyarakat untuk lebih peduli dengan kesehatan mereka melalui layanan Skrining Riwayat Kesehatan (SRK) yang bisa diakses baik melalui aplikasi mobile JKN maupun fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP)," kata Kepala BPJS Kesehatan Cabang Palembang, Edy Surlis di Palembang, Jumat.
Baca juga: Masyarakat apresiasi program BPJS Keliling karena beri kemudahan
Menurut dia, untuk mengoptimalkan layanan SRK, pihaknya terus berupaya mengajak semua warga Palembang mengecek kesehatan melalui skrining di 'Aplikasi Mobile JKN Semua Terasa Mudah dan Cepat'.
Skrining riwayat kesehatan dihadirkan untuk membantu peserta JKN mendeteksi risiko penyakit kronis sejak dini, sehingga upaya pencegahan dan penanganan dapat dilakukan lebih efektif, katanya.
Dia menjelaskan, program Jaminan Kesehatan Nasional sangat dirasakan manfaatnya dalam memberikan perlindungan kesehatan bagi masyarakat Indonesia.
Skrining riwayat kesehatan bertujuan untuk memantau kondisi kesehatan peserta JKN.
Peserta JKN yang berusia minimal 15 tahun dapat melakukan skrining kesehatan dengan mengisi pertanyaan seputar gaya hidup yang dilakukan setahun sekali.
Baca juga: Kemarin, anggaran tukin dosen hingga bukan peserta BPJS bisa dapat PKG
"Jika tahun ini sudah, maka skrining lagi selanjutnya itu tahun depan. Kami harap masyarakat akan semakin sadar akan pentingnya menjaga kesehatan dan mencegah berbagai penyakit sejak dini," harapnya.
Setiap peserta JKN mendapatkan manfaat pelayanan kesehatan secara komprehensif dan bersifat paripurna terdiri dari promotif (mempertahankan kesehatan), preventif (mencegah penyakit), kuratif (mengembalikan kesehatan), dan rehabilitatif (memulihkan fungsi).
Dengan skrining riwayat kesehatan, BPJS Kesehatan mendorong peserta JKN untuk proaktif dalam memantau kondisi kesehatan mereka.
Lebih lanjut Edy menyampaikan, tujuan dilakukannya skrining kesehatan yakni agar peserta JKN dapat mengetahui risiko 14 penyakit kronis seperti, diabetes melitus, hipertensi, stroke, ischemic heart disease, talasemia, kanker payudara, kanker serviks, kanker usus, kanker paru, turbekulosis, penyakit paru obstruktis (PPOK), anemia, hepatitis B dan hepatitis C.
”Jika penyakit seperti ini tidak dideteksi sejak dini, akan berbahaya dikemudian hari, oleh sebab itu adanya skrining kesehatan ini menjadi langkah awal pencegahan, karena lebih baik mencegah dari pada mengobati. Bila hasil skrining memang ada risiko, maka peserta JKN dapat langsung berkunjung ke FKTP. Pengobatan akan lebih mudah apabila dilakukan sedari dini," kata Edy Surlis.
Baca juga: Jenis pelayanan kesehatan yang didapatkan peserta BPJS seumur hidup
Pewarta: Yudi Abdullah
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2025