BPBD: Sejumlah wilayah Cilacap mulai terdampak kekeringan

2 months ago 18

Cilacap (ANTARA) - Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Budi Setyawan mengatakan sejumlah wilayah di Cilacap mulai terdampak kekeringan dan mengalami krisis air bersih pada tahun ini.

"Kondisi tersebut diketahui dengan mulai masuknya surat permohonan penyaluran bantuan air bersih dari pemerintah desa yang terdampak kekeringan kepada Pemerintah Kabupaten Cilacap melalui BPBD," katanya di Cilacap, Selasa.

Ia mengatakan surat permohonan bantuan air bersih yang pertama diterima BPBD Kabupaten Cilacap dari Pemerintah Desa Bojong di Kecamatan Kawunganten.

Menurut dia, Desa Bojong merupakan salah satu wilayah di Kabupaten Cilacap yang rutin terdampak kekeringan setiap musim kemarau, dan dalam beberapa tahun terakhir menjadi yang pertama mengajukan permohonan bantuan.

"Selain Desa Bojong, kami juga mendapatkan informasi jika warga Desa Karangkemiri di Kecamatan Jeruklegi juga telah terdampak kekeringan, sehingga pemerintah desa setempat berencana mengajukan surat permohonan bantuan air bersih," katanya.

Disinggung mengenai rencana penyaluran bantuan air bersih untuk warga yang terdampak kekeringan, dia mengatakan hal itu akan mulai dilakukan pada pekan depan, sembari menunggu data dan perkembangan wilayah lainnya.

Dalam hal ini pihaknya juga melakukan survei terkait dengan titik distribusi bantuan air bersih dan melakukan kaji cepat untuk mengetahui sejauh mana wilayah yang terdampak kekeringan.

Baca juga: BNPB bangun sumur bor antisipasi kekeringan di NTT
Baca juga: BPBD DKI bersiap hadapi musim kemarau 2025

"Hal itu kami lakukan untuk mengetahui apakah sama dengan tahun lalu atau ada perubahan," katanya menjelaskan.

Lebih lanjut dia mengatakan BPBD telah mengalokasikan bantuan air bersih sebanyak 800 tangki yang bersumber dari APBD Kabupaten Cilacap tahun 2025.

Sementara pada musim kemarau tahun 2024, kata dia, realisasi penyaluran bantuan air bersih yang bersumber dari APBD Kabupaten Cilacap mencapai kisaran 760 tangki.

"Mudah-mudahan alokasi bantuan air bersih sebanyak 800 tangki itu mencukupi kebutuhan. Seperti tahun-tahun sebelumnya, biasanya dari PMI maupun pihak ketiga juga menyalurkan bantuan air bersih bagi warga yang membutuhkan," katanya.

Berdasarkan prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), musim kemarau tahun 2025 bersifat "kemarau basah" dengan durasi yang lebih pendek.

Selain itu, BMKG memprediksi seluruh wilayah Kabupaten Cilacap telah memasuki musim kemarau pada akhir Juli dan akan berlangsung hingga September dengan puncaknya pada bulan Agustus.

Kendati demikian, dia mengatakan BPBD Kabupaten Cilacap tetap bersiaga untuk menghadapi potensi kekeringan di wilayah rawan.

"Kami mengimbau masyarakat di wilayah rawan kekeringan agar segera melapor atau mengajukan permintaan bantuan apabila mulai mengalami kekurangan air bersih," kata Budi.

Baca juga: BNPB bangun sumur bor di Indramayu antisipasi ancaman kekeringan
Baca juga: Polisi salurkan air bersih bagi warga terdampak kekeringan di Lombok

Pewarta: Sumarwoto
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |