Batam (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau bersiaga mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah tersebut.
Kabid Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan BPBD dan Damkar Kabupaten Karimun, Hendra Hidayat mengatakan memasuki musim kemarau ini pihaknya mengintensifkan patroli dan imbauan kepada masyarakat.
“Karimun sudah masuk musim kemarau, kami melakukan imbauan dan menindaklanjuti apabila ada laporan kebakaran hutan dan lahan,” kata Hendra kepada ANTARA dikonfirmasi di Batam, Selasa.
Dia menjelaskan, imbauan dilakukan karena adanya kebiasaan masyarakat di Lingga membakar sampah, serta membakar lahan yang ingin dijual.
Imbauan tersebut, kata dia, di sampaikan secara langsung saat patroli dilakukan dan melalui media sosial yang dimiliki BPBD dan Damkar Kabupaten Karimun.
Baca juga: Tim gabungan berjibaku padamkan karhutla seluas 4 ha di Siak Riau
Dalam mencegah masyarakat membakar lahan di musim panas, lanjut dia, BPBD dan Damkar Karimun bekerja sama dengan Babinsa (TNI) dan Bhabinkamtibmas, langkah ini sebagai efek jera agar masyarakat tak lagi membuka lahan dengan cara membakar.
“Apabila ada laporan, kami langsung turun ke lapangan dan selalu berkoordinasi dengan Babin. Sebab kebiasaan masyarakat Lingga membuat lahan selalu dibakar. Itu kami minta pihak berwajib untuk bisa menindak, minimal efek jera,” ujarnya.
Selain itu, kata Hendra, pihaknya juga sedang mengirim surat berupa imbauan kepada kecamatan dan kelurahan untuk mengedukasi masyarakat yang ingin membuka lahan tidak dengan cara dibakar.
Menurut dia, ada banyak cara untuk membuka lahan tanpa dibakar, seperti menebangnya, atau ketika hendak membakar lahan yang mau dibuka, dengan cara membuat parit terlebih dahulu, agar api tidak merambat ke mana-mana. Lalu untuk sampah dapat diolah dengan cara dijadikan kompos. Atau menjadikan sampah-sampah tanamannya sebagai kompos.
Hendra menyebut, di Karimun terdapat wilayah rawan kebakaran hutan dan lahan, yakni Kecamatan Tebing dan Kecamatan Meral Barat.
BPBD dan Damkar Karimun menyiagakan 39 personel yang didukung dengan dua unit mobil tangki kapasitas 3.000 liter dan satu unit mobil berkapasitas 5.000 liter;dua unit mobil suplai 4.000 serta 2.500 liter; satu unit mobil pandu.
“Alhamdulillah untuk titik api saat ini Karimun masih aman, belum terpantau ada hotspot,” kata Hendra.
Baca juga: KSP: Kesiapan Satgas hadapi ancaman Karhutla Jambi baik
Baca juga: BNPB lakukan operasi modifikasi cuaca di Kalbar
Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.