Pontianak (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Barat (Kalbar) mengimbau masyarakat Kota Pontianak dan sekitarnya untuk mewaspadai potensi banjir karena curah hujan yang tinggi dan naiknya permukaan air laut yang terjadi pada 28 hingga 30 Januari.
"Hari ini bisa dilihat sendiri, ketinggian air di Kota Pontianak dan sekitarnya cukup tinggi. Ini berpotensi terjadi hingga tanggal 30 Januari mendatang," kata Ketua Satgas Informasi BPBD Kalbar Samuel di Pontianak, Selasa.
Dia mengatakan, curah hujan tinggi selama sepekan terakhir yang disertai angin kencang telah mengakibatkan banjir di beberapa wilayah Kalbar, termasuk Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya.
Berdasarkan informasi dari BMKG Kalbar, peningkatan pasang air laut di wilayah pesisir barat Kalimantan Barat diperkirakan terjadi pada 28–30 Januari 2025 pukul 06.00–09.00 WIB. Kondisi ini memicu banjir rob di daerah pesisir, termasuk Kabupaten Kubu Raya yang pagi ini telah terendam banjir.
Selain itu, potensi peningkatan tinggi gelombang laut hingga kategori tinggi (2.5–4.0 meter) diperkirakan terjadi di Laut Natuna Utara, Perairan Kepulauan Anambas, dan sekitarnya. Gelombang sedang (1.25–2.5 meter) berpotensi terjadi di Perairan Kepulauan Karimata, sehingga masyarakat pesisir juga diimbau untuk berhati-hati.
Berdasarkan data yang dihimpun hingga Senin (27 Januari 2025), BPBD Kalbar mencatat dampak banjir yang signifikan di berbagai wilayah seperti di Kabupaten Sambas di mana banjir terjadi di 41 desa terdampak, 36.262 jiwa, Kabupaten Landak 28 desa terdampak, 2.846 jiwa, Kabupaten Mempawah 12 desa terdampak, 18.103 jiwa, Kabupaten Bengkayang 4 desa terdampak, 129 jiwa, Kota Singkawang 11 kelurahan terdampak, 19.573 jiwa dan Kabupaten Kubu Raya 3 desa terdampak, 690 jiwa.
"Masyarakat di daerah yang rentan longsor atau berada di wilayah pesisir agar lebih berhati-hati. Hujan intensitas sedang hingga lebat yang berdurasi panjang dapat memicu longsor dan banjir bandang," kata Samuel.
BPBD Kalbar telah berkoordinasi dengan BMKG, TNI, Polri, serta pemerintah daerah untuk memastikan penanganan bencana dapat dilakukan secara cepat dan terkoordinasi. Masyarakat yang terdampak diimbau untuk segera melapor jika membutuhkan bantuan.
Baca juga: Sebanyak 33.485 jiwa warga di Kalbar terdampak banjir
Baca juga: Sebanyak 27 desa di Sambas Kalbar terdampak banjir dan longsor
Baca juga: Bencana longsor timbun jalan nasional di daerah perbatasan
Pewarta: Rendra Oxtora
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2025