Banjar, Kalsel (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, mulai menyalurkan bantuan logistik kepada 300 lebih warga yang mengungsi dan yang terdampak lainnya akibat banjir yang terjadi di 89 desa yang tersebar pada 14 kecamatan.
“Kami mendistribusikan bantuan logistik ke beberapa daerah terdampak hingga ke tempat pengungsian,” kata Plt Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Banjar Yayan Daryanto dikonfirmasi di Banjar, Minggu.
Saat ini, ia mengungkapkan, ada empat kecamatan yang mengalami banjir terparah, yakni di Kecamatan Martapura, Martapura Barat, Sungai Tabuk, dan Pengaron.
Yayan memastikan penyaluran logistik mulai dilakukan petugas gabungan untuk mengurangi beban warga yang terdampak banjir.
Baca juga: Seskab: 15.000 hunian korban bencana Sumatera ditarget rampung 3 bulan
Sebagai respons cepat, kata dia, petugas telah mendirikan beberapa posko untuk mengoptimalkan penanggulangan bencana dan penyaluran bantuan kepada warga yang membutuhkan, khususnya di beberapa titik posko pengungsian.
Saat ini, ia menyampaikan, masih ada ditemukan titik banjir dan potensi banjir maupun genangan pada beberapa kecamatan di Kabupaten Banjar.
“Pemantauan terus dilakukan secara berkala terutama mengingat kondisi cuaca memasuki musim hujan,” ujarnya.
Hingga 28 Desember 2025, BPBD Banjar menghimpun data sementara sebanyak 6.593 kepala keluarga (KK) meliputi 18.348 jiwa warga terdampak banjir yang diantaranya 302 warga mengungsi. Curah hujan dengan intensitas tinggi sejak Jumat (26/12) merendam beberapa kabupaten di Provinsi Kalsel.
Baca juga: 18.348 warga terdampak banjir dan 302 mengungsi di Banjar-Kalsel
Pewarta: Tumpal Andani Aritonang
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
