Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) memperkuat program deradikalisasi melalui pendekatan kolaboratif sebagai komitmen meningkatkan kemandirian mitra deradikalisasi.
Kepala BNPT Komisaris Jenderal Polisi (Komjen Pol.) Eddy Hartono mengatakan deradikalisasi merupakan amanat Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), sehingga BNPT bersama kementerian/lembaga terkait perlu terus berkomunikasi dengan sasaran program agar pelaksanaannya semakin optimal.
"Peningkatan program deradikalisasi ini menjadi kegiatan prioritas nasional," ujar Komjen Pol. Eddy seperti dikonfirmasi di Jakarta, Selasa.
Baca juga: BNPT perkuat program deradikalisasi lewat pembinaan kewirausahaan
Maka dari itu, BNPT telah mengadakan silaturahim dan halalbihalal bersama mitra deradikalisasi dan pemangku kepentingan penanggulangan terorisme di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (16/4), dalam rangka pembinaan wawasan kebangsaan.
Dalam kesempatan itu, BNPT bertemu dengan mitra deradikalisasi di wilayah Surabaya guna berkomunikasi mengidentifikasi permasalahan yang ada dan mencari tahu yang perlu dimaksimalkan dalam pelaksanaan program deradikalisasi.
Kepala BNPT pun turut mengapresiasi partisipasi dari Forkominda (Forum Koordinasi Pimpinan Daerah) Surabaya yang selama ini telah memfasilitasi mitra deradikalisasi.
Dia menegaskan bahwa BNPT akan terus hadir bersama dengan berbagai pihak, baik kementerian/lembaga maupun swasta guna membangun kemandirian mitra deradikalisasi sesuai dengan amanat Undang-Undang (UU) Nomor 5 Tahun 2018.
“Kami berkolaborasi dengan pihak-pihak kompeten untuk mewujudkan harapan mitra deradikalisasi dalam mengembangkan kewirausahaan,” ungkapnya.
Baca juga: BNPT sebut Ikrar Setia NKRI bukti sinergi Tim Deradikalisasi efektif
Senada dengan Kepala BNPT, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Surabaya Maria Theresia Ekawati Rahayu menekankan pentingnya pendekatan kolaboratif dengan mengedepankan rasa empati di dalam deradikalisasi.
“Deradikalisasi dan reintegrasi sosial memerlukan kolaborasi dari semua pihak. Kegiatan semacam ini diharapkan menjadi sarana dialog untuk menguatkan semangat kebangsaan dan keberagaman,” tutur Maria dalam acara silaturahim itu.
Dalam rangkaian silaturahim tersebut, BNPT juga mengunjungi Hisyam alias Umar Patek, seorang mantan terpidana terorisme kasus Bom Bali 1.
Umar Patek mengungkapkan bahwa dirinya merasa bersyukur dengan pendekatan yang humanis dan menyentuh hati para mitra deradikalisasi.
“Saya bersyukur atas kunjungan Kepala BNPT beserta jajarannya. Ini bagian dari program deradikalisasi yang tidak bisa diteorikan karena menyangkut hati. Jadi pendekatan humanis seperti ini banyak berpengaruh, menyentuh di hati kami,” kata Umar.
Sementara itu, Ketua Yayasan Fajar Ikhwan Sejahtera Anang Rusyanto pun mengapresiasi kontribusi BNPT dan berharap dapat berjalan secara berkesinambungan.
“BNPT dalam berkontribusi untuk yayasan sudah cukup bagus artinya dalam hal ini kami diberikan arahan. Harapan kami ke depan kontribusi ini berkelanjutan, artinya bahwa program ini berjalan sampai final,” ujar Anang.
Baca juga: Ahli BNPT sebut deradikalisasi diperlukan bagi para eks anggota JI
Kegiatan tersebut bertujuan untuk memperkuat kerja sama antara BNPT dan mitra deradikalisasi dalam mewujudkan kemandirian serta memenuhi kebutuhan hidup mitra deradikalisasi dan menjadi bentuk komitmen untuk menjaga keutuhan dan keberagaman bangsa.
Dengan kolaborasi yang solid, diharapkan program deradikalisasi dapat berjalan demi terus menghadirkan Indonesia yang aman dan damai.
Adapun program deradikalisasi merupakan upaya terencana dan sistematis untuk mengurangi atau menghilangkan pemikiran radikal, termasuk ideologi terorisme pada individu atau kelompok yang telah dipengaruhi atau terpapar paham tersebut.
Tujuan deradikalisasi, yakni untuk mengembalikan mereka ke pemikiran yang lebih moderat dan mencegah penyebaran ideologi radikal.
Baca juga: Ahli BNPT sebut deradikalisasi diperlukan bagi para eks anggota JI
Baca juga: BNPT berkomitmen layani warga binaan terorisme secara humanis
Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2025