Jakarta (ANTARA) - Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah, resmi memiliki dua gudang logistik makanan untuk mengatasi ancaman kelaparan bagi masyarakat setempat saat dilanda cuaca ekstrem, seperti udara yang sangat dingin dipicu fenomena iklim Embun Upas.
Gudang penyimpanan logistik makanan itu berlokasi di Distrik Sinak dan Distrik Agandugume, Kabupaten Puncak, Papua Tengah, yang dibangun atas inisiatif Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan Mabes TNI.
Kepala BNPB Suharyanto dalam keterangannya di Jakarta, Jumat, mengatakan kedua gudang makanan tersebut dikelola dan dioperasikan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Tengah dan dalam pendampingan pemerintah pusat yang siap mendukung pemenuhan setiap kebutuhan dalam kondisi tertentu.
BNPB memastikan bukan hanya makanan kebutuhan pokok berupa makanan yang disiapkan di gudang tersebut, tetapi juga barang logistik darurat seperti seperti tenda, genset, obat-obatan, hingga keperluan bayi dan ibu hamil.
Baca juga: BNPB bangun gudang makanan di Papua, atasi kelaparan karena embun upas
"Ini dimaksudkan agar ada lumbung pangan di kawasan Agandugume dan sekitarnya untuk mengantisipasi jangan sampai nanti kalau ada paceklik, krisis pangan, dan cuaca ekstrem, masyarakat kesulitan mengakses pangan," kata dia.
![](https://img.antaranews.com/cache/730x487/2025/01/17/IMG-20240807-WA0013.jpg)
Berdasarkan catatan BNPB, cuaca ekstrem seperti fenomena Embun Upas yang sangat dingin kerap mengakibatkan gagal panen, sehingga masyarakat di Kabupaten Puncak dilanda kelaparan karena kekurangan bahan makanan, air bersih, dan penyakit diare.
Terakhir pada 2023 sebanyak 8.012 warga Kabupaten Sinak turut terdampak, termasuk enam warga meninggal dunia akibat peristiwa tersebut.
Jauh sebelum itu kejadian bencana cuaca ekstrem sudah berdampak signifikan di Papua Tengah. Dimulai pada 1997 ada sebanyak 24 warga di Distrik Sinak dan Ilaga meninggal dunia. Bahkan pada tahun 1998 sebanyak 60 warga meninggal dunia. Selain itu pada 2015 ada sebanyak 11 jiwa yang meninggal dan di Kabupaten Asmat sebanyak 72 orang meninggal.
Baca juga: BNPB pastikan personel TNI jaga ketat gudang makanan di Papua
Berlanjut pada 2019 terdata sebanyak 809 anak mengalami gizi buruk di Kabupaten Intan Jaya. Kemudian pada 2022 sebanyak 2.740 warga Kabupaten Lanny Jaya terdampak bencana cuaca ekstrem dan empat orang meninggal.
Untuk itu Suharyanto memastikan personel TNI siap menjaga ketat gudang makanan dari ancaman gangguan keamanan. Hal ini karena kondisi geografis wilayah Kabupaten Puncak yang tidak mudah ditembus dengan kendaraan darat dan ditambah cuaca yang berubah-ubah hingga kondisi keamanan juga menjadi hal yang perlu diantisipasi.
Adapun pengamanan akan dilakukan langsung para prajurit Kodam XVII/Cenderawasih karena ini merupakan fasilitas strategis untuk pelayanan masyarakat.
Selain pengamanan militer secara fisik, Kepala BNPB juga berjanji untuk disiagakan pesawat tanpa awak (drone) untuk mengawasi sekeliling gudang makanan di Distrik Sinak yang dioperasikan Mei 2024 dan di Disrtik Agandugume yang baru diresmikan oleh Menko PMK Pratikno pada Kamis (16/1) itu.
Baca juga: Menko PMK resmikan gudang logistik di Papua guna antisipasi kelaparan
Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025