Kenali penyebab munculnya infeksi jamur di kulit 

4 hours ago 2

Jakarta (ANTARA) - Infeksi jamur merupakan penyakit yang menyerang kulit dengan menimbulkan gatal yang kerap mengganggu aktivitas sehari-hari serta dapat berefek sosial.

Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr. Ulul Albab, Sp.OG dalam talkshow "Jangan Tunda Produktivitas, Atasi dengan Tuntas" menjelaskan beberapa penyebab munculnya infeksi jamur di kulit, salah satunya aktivitas yang dilakukan masyarakat di luar ruangan.

"Keringat berlebihan akibat olahraga atau pekerjaan di luar ruangan dan kurang menjaga kebersihan kulit menciptakan lingkungan yang ideal bagi jamur untuk berkembang," ujar dr. Ulul Albab Sp.OG, saat ditemui di Jakarta, Selasa.

Menurut Dokter Ulul, kontak langsung dengan permukaan yang terkontaminasi, seperti berbagi handuk, sepatu, atau pakaian, juga meningkatkan risiko infeksi jamur pada kulit.

Baca juga: Bagaimana tisu toilet menyebabkan infeksi jamur

"Kita sehari-hari gitu mungkin pakai sepatu, kalau kita kerja lebih dari 5-6 jam, apakah yakin kalau sepatu kita bersih. Dan itu juga kadang-kadang kita engga tau, awalnya nongol kecil kemudian kita engga anggap itu bahaya, cuma cuci. Apalagi jamur suka nyempil di tempat-tempat yang sempit, seperti di sela-sela jari dan itu sering terjadi di sana, karena di situ tempatnya yang lembap sehingga memudahkan dia muncul," ujar dia.

Penyebab lain di antaranya kelembapan dan panas yang tinggi di negara tropis seperti Indonesia dan daerah yang mengalami banjir di musim penghujan juga dapat meningkatkan risiko seseorang terserang infeksi jamur kulit.

Dokter Ulul mengatakan infeksi jamur pada kulit dapat menular dan memengaruhi siapa saja, bahkan bisa berdampak pada efek sosial, seperti malu.

Baca juga: Ini gejala seseorang terkena kurap menurut dokter kulit RSCM

"Sakit jamur itu biasanya lama kalau tidak disembuhkan dan mohon maaf dia bisa menyebar dan bisa menambah ke tempat yang lainnya, dari kulit satu ke kulit yang lainnya, dan dia bisa loncat ke orang lain karena kontak langsung itu. Makanya bukan hanya malu, tapi juga mungkin menyebalkan buat yang lainnya, kalau seandainya ada temannya yang sakit jamur," ucap dia.

Menyadari banyaknya yang mengalami infeksi jamur kulit di Indonesia dan mendorong edukasi ke masyarakat, PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) melalui anak usaha Kalbe Consumer Health dan brand Kalpanax meluncurkan program SIGAP (Deteksi Gejala, Atasi dengan Kalpanax).

"Program ini adalah bentuk komitmen Kalbe untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia, terutama mereka yang aktif beraktivitas di luar ruang. Kalpanax teruji efektif dalam membasmi jamur kulit hingga ke akar," ujar Head of Digestive and Skin Category Kalbe Consumer Health, Revi Octaria.

Baca juga: Bertukar pakaian hingga bercocok tanam perbesar risiko terkena kurap

Pada program ini, Kalpanax bekerja sama dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) yang didukung oleh Kementerian Kesehatan RI.

Program SIGAP, juga menghadirkan inovasi baru dengan pemanfaatan AI (Artificial Intelligence), yaitu Kalpanax Skin Health Check. Teknologi ini bertujuan untuk mempermudah deteksi dini penyakit kulit yang dicurigai disebabkan oleh jamur, sehingga pengobatan dapat dilakukan tepat waktu.

Selain itu, Kalpanax menyediakan layanan konsultasi dan pemeriksaan kesehatan kulit gratis serta aktivitas edukatif, untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan kulit melalui mobil SIGAP yang akan berkeliling ke 20 kota utama di Indonesia sejak bulan Februari hingga Mei 2025.

Baca juga: Buruknya kebersihan diri dan keringat berlebih sebabkan infeksi jamur

Baca juga: Tips aman memilih pakaian bekas menurut dokter

Pewarta: Sri Dewi Larasati
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |