BNPB paparkan bantuan untuk pemulihan pasca-gempa di Poso

1 month ago 12

Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menjamin Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng), mendapatkan bantuan secara melekat untuk mempercepat pemilihan lingkungan pasca-gempa yang merusak daerah itu.

Kepala BNPB Suharyanto di Jakarta, Rabu, mengatakan penyaluran bantuan sesuai kebutuhan itu dapat dilakukan menyusul Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Poso menetapkan status tanggap darurat bencana.

Adapun status tanggap darurat berlaku aktif selama 24 hari terhitung 18 Agustus hingga 31 Agustus 2025, yang tertuang dalam surat keputusan Nomor 100.3.3.2/0580/2025 yang diterbitkan Bupati Poso Verna G.M. Inkiriwang.

BNPB membantu upaya pemulihan rumah rusak menggunakan dana stimulan dengan klasifikasi rumah rusak ringan senilai Rp15 juta, rumah rusak sedang senilai Rp30 juta dan rumah rusak berat Rp60 juta.

Baca juga: BNPB minta petugas mendata rumah ibadah yang rusak akibat gempa Poso

Selain itu BNPB juga menyalurkan bantuan logistik sembako sebanyak 100 paket, hygiene kit 50 paket, selimut 100 lembar, matras 100 lembar, velbed 50 unit, makanan siap saji 200 paket, tenda pengungsi tiga unit, tenda keluarga 25 unit, paket makanan balita/anak dan paket kebutuhan pokok bagi kelompok rentan.

Dia menegaskan masa tanggap darurat - rehabilitasi akan dilakukan dalam waktu bersamaan, karena kondisi warga korban terdampak menjadi prioritas sehingga mereka bisa pulih kembali.

Sebelumnya Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa bumi merusak dengan magnitudo 6,0 mengguncang Kabupaten Poso pada Minggu (17/8) pukul 05.36 WIB.

Baca juga: BNPB siap bangun kembali rumah rusak akibat gempa poso

Gempa itu dimutakhirkan menjadi magnitudo 5,8 dengan episenter gempa terletak pada koordinat 1,27 derajat Lintang Selatan (LS) 120,75 derajat Bujur Timur (BT), atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 13 kilometer arah barat laut Kota Poso pada kedalaman 10 kilometer.

Sebanyak 433 orang atau 184 Kepala Keluarga (KK) yang menjadi korban terdampak bencana itu. Sebagaimana laporan tim reaksi cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulteng, korban antara lain 31 jiwa lansia, 23 balita, dan lima orang penyandang disabilitas.

Desa Tangkura, Kecamatan Poso Pesisir Selatan, merupakan lokasi paling terdampak pascagempa yang berdasarkan kaji cepat sementara, tercatat delapan warga mengalami luka ringan, 49 rumah rusak berat, dan 34 rumah rusak ringan, termasuk sejumlah fasilitas umum yakni tiga rumah ibadah gereja dan satu sekolah dasar.

Baca juga: BPBD: Sembilan korban gempa Poso alami luka berat telah dioperasi

Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |