BNPB dan TNI-Polri dampingi penanganan korban erupsi Gunung Ibu

1 month ago 15

Ternate (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama personel TNI-Polri diterjunkan ke lokasi terdampak erupsi Gunung Ibu, Halmahera Barat, Maluku Utara (Malut), untuk bersama-sama mendampingi dan menangani korban yang diungsikan ke titik-titik telah disediakan.

Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB, Raditya menegaskan pentingnya kehadiran pemerintah pusat bersama TNI-Polri untuk mendampingi Pemkab Halbar dalam fase tanggap darurat erupsi Gunung Ibu.

"Kami memastikan semua kesenjangan di lapangan dapat diselesaikan, dan evakuasi berjalan optimal sesuai target," kata Raditya saat rapat bersama Dandim 1501/Ternate dan Deputi BNPB RI pada Jumat (17/1).

Ia juga menekankan peran media dalam menyosialisasikan pentingnya meninggalkan zona berbahaya.

Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat (Halbar) menggelar rapat bersama Dandim 1501/Ternate dan Deputi BNPB RI pada Jumat (17/1) untuk membahas langkah tanggap darurat menghadapi erupsi Gunung Ibu yang kini berstatus Level IV atau Awas, berdasarkan rekomendasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

Sedangkan, Komandan Posko Tanggap Darurat, Kolonel (Arm) Adietya Yuni Nurtono, menyatakan bahwa sebanyak 200 personel gabungan dari TNI, Polri, Satpol PP, dan tenaga kesehatan telah dikerahkan untuk mendukung evakuasi.

"Walaupun baru satu desa yang dievakuasi, kami targetkan seluruh proses evakuasi selesai dalam dua hari agar kami bisa fokus pada pelayanan pengungsi," ungkap Adietya.

Sehingga, kata dia, dengan status Gunung Ibu yang tetap Awas, semua pihak diimbau bekerja sama demi keselamatan masyarakat. Evaluasi dilakukan setiap hari untuk memastikan penanganan berjalan lancar.

Sementara itu, Bupati Halbar, James Uang, menyampaikan bahwa ada enam desa dalam radius 5-6 kilometer dari gunung yang harus segera dievakuasi. Desa-desa tersebut meliputi Sangaji Nyeku, Soa Sangaji, Tuguis, Togereba Sungi, Borona, dan Todoke, dengan total warga yang harus dievakuasi sekitar 2.000 jiwa.

"Sebagai langkah antisipasi, pemerintah telah mempersiapkan fasilitas tempat pengungsian, termasuk MCK, sanitasi, logistik, dan akomodasi, untuk memastikan kebutuhan dasar pengungsi terpenuhi," ujarnya.

Bupati mengungkapkan, walaupun tempat pengungsian tidak senyaman rumah mereka, kami berupaya meminimalkan keluhan masyarakat.

Ia juga memastikan kondisi kesehatan warga yang telah diungsikan sejauh ini tetap aman.

Saat ini, baru satu desa yang berhasil dievakuasi. Lima desa lainnya akan mulai dipindahkan secara bertahap setelah dilakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat.

"Masyarakat membutuhkan pemahaman akan situasi ini agar mereka mau dievakuasi demi keselamatan mereka," katanya.

Baca juga: BPBD Halbar: 255 jiwa berada di titik pengungsian erupsi Gunung Ibu

Baca juga: Posko didirikan untuk mudahkan tanggap darurat erupsi Gunung Ibu

Baca juga: BNPB: Jumlah pengungsi erupsi Gunung Ibu bertambah jadi 221 orang

Baca juga: Gunung Ibu masih Awas, dalam sehari terjadi puluhan gempa dangkal

Pewarta: Abdul Fatah
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |