Jakarta (ANTARA) - Warga Kampung Bambu Kuning RW 02, Kelurahan Marunda, Jakarta Utara, akhirnya mendapatkan pasokan air minum perpipaan dari PAM Jaya setelah 40 tahun penantian.
"Warga setempat telah menunggu selama 40 tahun dan akhirnya dapat menikmati air minum perpipaan dari PAM Jaya," kata Direktur Utama Perumda PAM Jaya Arief Nasrudin di Jakarta, Senin.
Menurut dia, warga Kampung Bambu Kuning hanya mengandalkan air tanah yang asin dengan biaya mencapai Rp400.000-Rp600.000 per bulan.
Baca juga: Kenaikan tarif air harus dibarengi peningkatan kualitas layanan
Kini, dengan adanya jaringan air perpipaan kaya Arief, warga hanya perlu membayar sekitar Rp60.000-Rp100.000 per bulan, sehingga lebih hemat dalam memperoleh air yang berkualitas.
"Air minum perpipaan yang disuplai bagi 513 Sambungan Rumah di RW 02 Kampung Bambu Kuning, bersumber dari SPAM Jatiluhur 1 yang disalurkan melalui Distribution Center Cilincing 2 berkapasitas 20 juta liter," ujarnya.
Arief mengatakan, warga RW 02 Kampung Bambu Kuning menyambut penuh syukur masuknya air minum perpipaan ke wilayah mereka. Bahkan, Arief juga menghadiri acara syukuran warga beberapa waktu lalu.
Baca juga: PAM Jaya: Layanan air perpipaan Jakarta 2024 naik jadi 70,29 persen
Baca juga: PAM Jaya tambah satu juta sambungan baru melalui pola KPBU
Sementara itu, warga RW 02 Kampung Bambu Kuning Kelurahan Marunda, Jakarta Utara Dariyah (42) mengaku bersyukur dengan tersedianya air bersih di Bambu Kuning karena ini merupakan penantian panjang.
"Akhirnya, kami mendapatkan air bersih, rintangannya sangat banyak sekali untuk mengajukan air bersih," kata dia.
Hal senada juga disampaikan pengurus RW 02 Bukhori (45) yang turut mengucapkan terima kasih kepada PAM Jaya karena telah menyediakan kebutuhan air bersih bagi warga.
Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025