Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) membuka kemungkinan tempat tinggal warga korban banjir di Pondok Gede Permai, Bekasi, Jawa Barat direlokasi ke tempat yang baru.
Pernyataan itu diungkapkan oleh Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam siaran konferensi "Disaster Briefing" yang diikuti secara daring dari Jakarta, Senin petang.
Menurut Abdul, pertimbangan mendasarnya adalah posisi perumahan Pondok Gede Permai jauh lebih rendah dari tanggul pembatas aliran sungai yang ada di belakangnya. Berdasarkan peninjauan tim BNPB mendapati jarak ketinggian antara tanggul dengan perumahan itu terpaut 4-6 meter.
"Bisa dibayangkan ya. Memang akses konektivitas disana, di Bekasi, bagus, tapi kita bicara jangka panjang apakah setiap hujan di setiap tahunnya harus ada upaya evakuasi?," kata dia.
Oleh karena itu ia menambahkan, upaya merelokasi warga dan penertiban pemukiman yang ada di sepadan Sungai Bekasi yang dekat dengan titik pertemuan Sungai Cileungsi - Sungai Cikeas itu mesti dilakukan demi keselamatan masyarakat dan lingkungan yang berkelanjutan.
Dia juga mengungkapkan bahwa kemungkinan tersebut saat ini sedang dibahas di tingkat menteri untuk mengevaluasi kelayakannya secara umum, melibatkan Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Perumahan dan Permukiman, dan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.
"Nanti kita bisa lihat, evaluasi kelayakan infrastruktur perairan secara umum apa yang perlu dibenahi, apakah kondisi sungai, sempadan sungainya atau ada implikasi penduduk direlokasi yang jadi salah satu opsi, nanti dari kementerian perumahan siapkan lahan perumahannya, sementara untuk masyarakatnya ditangani Menko PMK," kata dia menjelaskan.
Terlepas dari situ, BNPB memastikan siap mendampingi Pemerintah Kota Bekasi secara melekat untuk mencukupi kebutuhan logistik bagi warga korban banjir di kota itu sekaligus pemulihan dampak bencana, dimana saat ini hampir seluruh bangunan fasilitas publik di Bekasi masih dipenuhi berlumpur dengan ketebalan 20-40 centimeter, sejak peristiwa banjir setinggi tiga meter terjadi pada Selasa (4/3).
Baca juga: KLH siapkan gugatan perdata kepada entitas pemicu banjir Jakarta
Baca juga: Presiden cek dan berinteraksi dengan warga terdampak banjir di Bekasi
Baca juga: Warga Tambun curhat ke Presiden kena banjir 2 kali dalam 2 minggu
Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2025