BNPB: Banjir di Barito Utara meluas, 60 ribu lebih warga terdampak

5 hours ago 2
Banjir terjadi akibat hujan berintensitas tinggi sejak Selasa (18/3) pagi. Kejadian ini berdampak pada puluhan ribu warga yang tersebar di sembilan kecamatan

Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan banjir yang melanda di Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah (Kalteng), meluas akibat hujan deras dengan total warga terdampak mencapai 60.694 jiwa.

“Banjir terjadi akibat hujan berintensitas tinggi sejak Selasa (18/3) pagi. Kejadian ini berdampak pada puluhan ribu warga yang tersebar di sembilan kecamatan,” kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan di Jakarta, Rabu.

Berdasarkan data BNPB, 60.694 jiwa warga terdampak banjir terdiri dari 20.333 keluarga. Mereka berasal dari sembilan kecamatan yang terdampak meliputi Montallat, Teweh Baru, Teweh Tengah, Teweh Timur, Teweh Selatan, Lahei Barat, Lahei, Gunung Purei, dan Gunung Timang. Wilayah-wilayah tersebut mencakup 70 desa dan kelurahan.

Baca juga: BPBD: Banjir di Barito Utara rendam 43 desa di 9 kecamatan

Selain menggenangi permukiman warga, lanjutnya, banjir juga menyebabkan kerusakan pada infrastruktur. Tercatat sebanyak 11.354 rumah, 96 fasilitas ibadah, 82 fasilitas pendidikan, 32 fasilitas kesehatan, 51 gedung pemerintahan, dan 39 jembatan, terdampak banjir.

Abdul memastikan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Barito Utara telah menetapkan status Tanggap Darurat Bencana Banjir selama tujuh hari, mulai 21 hingga 27 April 2025, berdasarkan Surat Keputusan Bupati Barito Utara Nomor 188.45/77/2025.

Penetapan status tersebut memungkinkan pemerintah daerah maupun pusat untuk mempercepat penyaluran bantuan yang dibutuhkan untuk penanganan dampak bencana.

Bahkan, kata dia, tim dari BPBD Kalteng dan BPBD Kabupaten Barito Utara terus melakukan koordinasi dengan instansi terkait serta pemantauan dan pendataan di lapangan.

Baca juga: Barito Utara diguyur hujan ekstrem, sejumlah kawasan terendam banjir

BNPB mengkonfirmasi kebutuhan mendesak yang diperlukan di lokasi bencana meliputi makanan siap saji, paket perlengkapan keluarga dan balita, selimut, matras, terpal, tenda, peralatan dapur, perlengkapan sekolah dan kebersihan, lampu penerangan, penjernih dan pompa air, genset, perahu karet, toilet portabel, serta mobil dapur umum.

Hingga saat ini, kata dia, tinggi muka air dilaporkan mulai surut dengan kisaran 50 hingga 150 sentimeter di sejumlah lokasi terdampak.

"BNPB terus memantau perkembangan di lapangan dan mendorong koordinasi lintas sektor agar penanganan berjalan cepat dan terkoordinasi. Masyarakat diimbau tetap waspada terhadap potensi banjir susulan dan mengikuti informasi resmi dari pihak berwenang," kata Abdul Muhari.

Baca juga: Pemprov Kalteng siapkan dapur umum & tim kesehatan bantu korban banjir

Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |