Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan banjir yang merendam sembilan desa di Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan (Kalsel), saat ini dalam penanganan tim gabungan dari unsur pemerintah daerah dan aparat TNI/Polri.
"Banjir masih bertahan di beberapa titik dengan genangan air cukup tinggi, sehingga penanganan terus dilakukan untuk membantu warga terdampak," kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan di Jakarta, Rabu.
Banjir terjadi akibat hujan berintensitas tinggi yang mengguyur wilayah tersebut sejak Sabtu (19/4) pukul 16.00 Wita, dengan ketinggian genangan air yang dilaporkan saat ini mencapai 50 - 120 centimeter.
Selain merendam permukiman warga, kata dia, banjir juga mengakibatkan kerusakan pada 21 fasilitas pendidikan, enam fasilitas kesehatan, 10 rumah ibadah, 13 kantor pemerintahan, sembilan fasilitas umum, dan tiga unit tempat usaha, termasuk jalan sepanjang lebih dari 11 kilometer turut terdampak.
Baca juga: Sembilan desa di Barito Kuala terendam banjir
Tim reaksi cepat BPBD Barito Kuala mendata wilayah terdampak mencakup Kecamatan Kuripan, yang meliputi sembilan desa yakni Jambu, Jambu Baru, Kabuau, Asia Baru, Jernang, Kuripan, Rimbau Tulang, Tabatan, dan Tabatan Baru.
Abdul menyebutkan sebanyak 1.123 Kepala Keluarga (KK) yang terdampak banjir, dimana 15 orang diantaranya mengungsi dan dalam pendampingan tim petugas gabungan.
Sejumlah kebutuhan mendesak yang dilaporkan antara lain logistik, obat-obatan, air bersih, pelampung, bahan bangunan, serta kebutuhan khusus bagi bayi, ibu hamil, penyandang disabilitas, dan lanjut usia.
"Asesmen dan kaji cepat untuk kebutuhan mendesak ini dilakukan oleh tim BPBD Kabupaten Barito Kuala dan berkoordinasi dengan aparat," kata dia.
Baca juga: Brimob Kalsel alihkan fokus ke wilayah banjir Barito Kuala
Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025