Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan kejadian kekeringan yang melanda dua desa di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) akibat kerusakan mesin pompa air.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam keterangan di Jakarta, Senin, mengatakan peristiwa kekeringan tersebut terjadi pada Sabtu (26/4) di Desa Tenga dan Kalampa,Kecamatan Woha.
Baca juga: Desa terdampak kekeringan di Bima-NTB dipasok air bersih
"Masyarakat di dua desa tersebut mengalami kesulitan memperoleh air bersih," kata Abdul.
Dia menjelaskan kerusakan mesin pompa menjadi penyebab utama terhambatnya pasokan air bagi warga. Akibat kejadian ini, sebanyak 128 kepala keluarga atau 370 jiwa terdampak.
BNPB mengkonfirmasi bahwa berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bima, kondisi tersebut sudah mulai teratasi. Tim reaksi cepat BPBD mendistribusikan bantuan air bersih dengan pasokan yang proporsional kepada masyarakat terdampak.
Meski demikian, kata Abdul, BNPB akan terus berkoordinasi dengan BPBD setempat untuk memastikan kebutuhan dasar warga terpenuhi serta mendorong percepatan perbaikan infrastruktur air di wilayah tersebut, hal ini penting sehingga tidak terjadi kondisi yang tak terkendali, karena dinamika peralihan musim dan dinamika atmosfer.
Baca juga: Pemkot Bima jajaki kerja sama penyulingan air laut dengan Korea
Baca juga: NTB distribusikan 1,5 juta liter air untuk warga terdampak kekeringan
Kekeringan air di Kabupaten Bima bukan kejadian yang baru. Pada Oktober 2024, kekeringan meluas hingga 25 desa di 15 kecamatan, dengan Kecamatan Palibelo sebagai wilayah terdampak terparah. Saat itu, sekitar 11.015 jiwa mengalami kesulitan air bersih, dan BPBD Kabupaten Bima bersama lembaga non-pemerintah melakukan pendistribusian air bersih menggunakan enam hingga tujuh mobil tangki setiap hari.
Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025