Denpasar (ANTARA) - Badan Narkotika Nasional Provinsi Bali memperketat pengawasan barang bawaan penumpang di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai untuk mengantisipasi peredaran gelap narkoba, terutama yang melibatkan jaringan narkotika internasional.
Kepala Bidang Pemberantasan BNNP Bali Komisaris Besar Polisi I Made Sinar Subawa di Denpasar, Kamis, mengatakan penggeledahan di Bandara Ngurah Rai tersebut dilakukan sejak Rabu (30/7) bersamaan dengan 13 BNNP jajaran seluruh Indonesia.
Subawa menjelaskan khusus untuk di Bali, salah satu modus yang sering ditemukan dalam peredaran gelap narkotika yaitu melalui pintu masuk Bandara I Gusti Ngurah Rai.
"Sebagian besar melibatkan warga negara asing mulai dari Rusia, Ukraina, Malaysia, Brazil, Amerika, Kazakhtan sampai dengan Afrika Selatan," katanya.
Pelaksanaan penggeledahan di pintu masuk Bali tersebut juga merupakan tindak lanjut dari arahan Kepala BNN Republik Indonesia Komisaris Jendral Polisi Marthinus Hukom yang secara khusus menyoroti peredaran gelap narkoba dari jaringan internasional kartel Amerika Latin yang terus mengekspansi pasar narkoba di Indonesia.
Baca juga: BNN: Bali jadi sasaran favorit kartel narkotika
Dalam ekspansi narkoba tersebut, Bali jadi salah satu target yang dibidik untuk memasarkan narkoba.
Subawa menjelaskan Bali sebagai daerah pariwisata Internasional tentu tidak terlepas dari ancaman penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba.
Salah satu bentuk keseriusan BNN dalam mengantisipasi peredaran gelap narkoba internasional yakni bekerja sama dengan Bea Cukai, Angkasa Pura serta pemangku kepentingan lainnya melakukan pemeriksaan sejak Rabu (30/7) di Terminal Kedatangan Internasional Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali yang dipimpin langsung Kabid Pemberantasan BNN Provinsi Bali Kombes Pol. I Made Sinar Subawa.
Menurut dia, pemeriksaan tersebut rutin dilakukan mengingat sampai dengan Juli tahun 2025, BNN Provinsi Bali telah berhasil mengungkap sebanyak 35 kasus narkotika yang diantaranya melibatkan jaringan internasional dan lintas provinsi.
Selain melibatkan petugas terkait, pemeriksaan itu juga melibatkan satwa K9 atau anjing pelacak milik BNN Provinsi Bali dan Bea Cukai.
"Kegiatan bersama ini diharapkan dapat meminimalisir upaya-upaya pihak luar yang berniat mengirim dan mengedarkan barang haram narkotika ke Bali," pungkas Subawa.
Pewarta: Rolandus Nampu
Editor: Edy M Yakub
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.