Kota Jambi (ANTARA) - Prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas 1 Sultan Thaha Jambi Nabilatul Fikroh menerangkan hujan yang mengguyur sebagai besar wilayah Jambi disebabkan oleh Gelombang Rossby dan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC).
"Untuk hujan yang terjadi ada yang karena OMC, ada yang secara alami ya terjadi di bagian timur dan barat," kata Nabilatul di Jambi, Sabtu.
Ia menerangkan OMC dilakukan di bagian timur Jambi dan hujan juga terjadi di bagian barat, seperti Kabupaten Bungo, Sarolangun, dan Merangin.
Baca juga: BPBD imbau masyarakat Jambi waspada cuaca ekstrem
Hujan yang mengguyur Provinsi Jambi sejak Sabtu (5/7) pagi hingga siang tadi, kata dia, dipengaruhi oleh fenomena gelombang atmosfer Rossby yang dapat meningkatkan potensi hujan di Provinsi Jambi.
Untuk kemarau tahun ini, lanjutnya, karena tidak ada pengaruh global dari El Nino maupun La Nina, kemarau akan bersifat normal dan masih disertai hujan.
Ia menjelaskan Gelombang Rossby terjadi di atmosfer dan lautan, terutama di sekitar daerah ekuator. Gelombang ini terbentuk karena rotasi Bumi dan pergerakannya yang lambat serta memengaruhi pola cuaca dan iklim.
Baca juga: BMKG Jambi: Waspadai cuaca ekstrem berpotensi bencana pada akhir tahun
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi Bachyuni Deliansyah membenarkan hujan yang terjadi hari ini akibat modifikasi yang dilakukan oleh Tim Satuan Tugas (Satgas) Karhutla Jambi.
"Iya hasil OMC," katanya.
Sebanyak 12 ton garam disiapkan satgas untuk ditabur di daerah berpotensi kebakaran (lahan gambut). Setiap hari petugas menyiram sebanyak dua ton garam. Operasi ini merupakan tindakan awal satgas dimulai sejak 2 Juli hingga enam hari ke depan.
Baca juga: Wamenhut: Jambi diharapkan jadi percontohan antisipasi karhutla
Pewarta: Agus Suprayitno
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.