Jakarta (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) memandang, surplus neraca perdagangan Indonesia pada September 2025 positif untuk menopang ketahanan eksternal perekonomian Indonesia lebih lanjut.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dirilis Senin (3/11), neraca perdagangan Indonesia pada September 2025 mencatat surplus sebesar 4,34 miliar dolar Amerika Serikat (AS), melanjutkan surplus pada Agustus 2025 sebesar 5,49 miliar dolar AS.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso dalam keterangannya di Jakarta, Selasa, menyampaikan bahwa ke depan, BI terus memperkuat sinergi kebijakan dengan pemerintah dan otoritas lain.
Sinergi ini dilakukan guna meningkatkan ketahanan eksternal dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan.
Adapun surplus neraca perdagangan yang berlanjut pada September 2025 terutama bersumber dari surplus neraca perdagangan nonmigas yang tetap baik.
Neraca perdagangan nonmigas pada periode tersebut mencatat surplus sebesar 5,99 miliar dolar AS, seiring dengan tetap kuatnya ekspor nonmigas sebesar 23,68 miliar dolar AS.
Kinerja positif ekspor nonmigas tersebut terutama didukung oleh ekspor berbasis sumber daya alam seperti logam mulia dan perhiasan/permata maupun ekspor produk manufaktur seperti besi dan baja serta mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya.
Berdasarkan negara tujuan, ekspor nonmigas ke Tiongkok, Amerika Serikat, dan India tetap menjadi kontributor utama ekspor Indonesia.
Adapun defisit neraca perdagangan migas tercatat sedikit menurun menjadi sebesar 1,64 miliar dolar AS pada September 2025 sejalan dengan penurunan impor migas yang lebih besar dibandingkan dengan penurunan ekspor migas.
Baca juga: Neraca dagang RI untung 4,34 miliar dolar AS, ekspor naik 11,41 persen
Baca juga: Kemendag nilai surplus perdagangan bukti resiliensi pelaku usaha RI
Baca juga: BI prakirakan neraca pembayaran RI tetap berdaya tahan sepanjang 2025
Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Biqwanto Situmorang
								Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































