Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) mendorong seluruh satuan pendidikan di Indonesia agar memperbarui data ketersediaan buku dalam sistem Data Pokok Pendidikan (Dapodik).
Menurut Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikdasmen Toni Toharuddin, pembaruan data ketersediaan buku itu bernilai penting untuk dilakukan guna memastikan pemerataan akses sumber belajar bermutu di seluruh wilayah Tanah Air.
“Melalui pemutakhiran Dapodik untuk ketersediaan buku, kami ingin memastikan mutu buku pendidikan yang tersedia dan digunakan satuan pendidikan menjadi bagian integral dari penilaian mutu,” ujarnya saat membuka webinar "Buku Pendidikan pada Rapor Pendidikan untuk Pendidikan Bermutu" seperti diikuti di Jakarta, Selasa.
Pihaknya berharap seluruh sekolah aktif memperbarui data buku yang digunakan, baik buku teks utama, buku non-teks, maupun buku pengayaan. Data tersebut, kata dia, akan menjadi dasar pemetaan mutu sumber belajar, sekaligus bahan evaluasi dalam Rapor Pendidikan.
Baca juga: Pusat Perbukuan upayakan buku pendidikan jadi indikator dalam rapor
Sebelumnya dalam kesempatan yang sama, Kepala Pusat Perbukuan Kemendikdasmen Supriyatno telah menyampaikan pihaknya tengah mengupayakan agar buku pendidikan menjadi salah satu indikator dalam Rapor Pendidikan guna memperkuat budaya literasi serta memastikan penyediaan buku bermutu bagi peserta didik di Indonesia.
Buku pendidikan, menurut dia, menjadi bernilai penting dan strategis dalam proses pembelajaran pada satuan pendidikan.
“Buku pendidikan akan memberikan pengalaman belajar bagi para peserta didik dan juga akan menumbuhkembangkan budaya literasi di kalangan para peserta didik maupun para pendidik,” ujarnya.
Baca juga: Kemendikdasmen rilis ribuan judul buku terjemahan cerita anak
Diketahui, Rapor Pendidikan merupakan sistem evaluasi mutu pendidikan nasional. Melalui platform tersebut, pemerintah dan satuan pendidikan dapat memantau capaian pembelajaran, kualitas pengajaran, serta tata kelola sekolah secara menyeluruh.
Upaya menjadikan buku pendidikan sebagai salah satu indikator Rapor Pendidikan dimaksudkan agar aspek ketersediaan dan pemanfaatan buku ajar turut diukur dalam penilaian mutu sekolah.
Dengan demikian, kata dia, sekolah dan pemerintah daerah terdorong memastikan akses terhadap buku yang bermutu, merata, dan sesuai standar. Langkah itu diharapkan memperkuat budaya literasi, sekaligus meningkatkan kualitas pembelajaran di seluruh Indonesia.
Baca juga: Kemendikdasmen siapkan bantuan buku untuk sekolah pada 2026
Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Risbiani Fardaniah
								Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































