BGN ganti seluruh ompreng MBG jika terbukti mengandung minyak babi

2 weeks ago 5
... Perlu diketahui juga bahwa itu (ompreng) seluruhnya adalah mitra yang melakukan pembelian. BGN belum melakukan satu pun, jadi kita akan cek semua...

Jakarta (ANTARA) - Badan Gizi Nasional akan mengganti seluruh "food tray" atau ompreng untuk Makan Bergizi Gratis (MBG) jika produk impor dari Chaoshan, China, tersebut terbukti mengandung minyak babi.

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, menjelaskan, mereka masih memeriksa seluruh ompreng yang digunakan untuk program MBG.

Baca juga: Dedi Mulyadi sebut tidak tahu pesta rakyat Garut dilakukan siang hari

"Ya tentu saja (diganti semua). Begini, kita kan harus 'chek and rechek', benar atau tidak ya kan. Sejauh ini khan semua sudah digunakan," kata dia, saat memberikan keterangan kepada media di Istana Kepresidenan Jakarta, Minggu.

Ia menjelaskan, penelusuran kandungan minyak hewani babi yang digunakan sebagai pelumas pada ompreng MBG masih dilakukan dengan melibatkan Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Baca juga: Di hadapan Lula, Prabowo akui MBG tiru program makan siang Brazil

Di sisi lain, dia menegaskan proses pengadaan dan pembelian ompreng tersebut dilakukan oleh mitra atau vendor, sedangkan BGN belum melakukan pembelian.

"Perlu diketahui juga bahwa itu (ompreng) seluruhnya adalah mitra yang melakukan pembelian. BGN belum melakukan satu pun, jadi kita akan cek semua," kata dia.

Baca juga: Kemarin, MBG di Papua hingga persiapan Sekolah Rakyat

Sebelumnya, beredar di media sosial laporan dari Indonesia Business Post yang melakukan investigasi di wilayah Chaoshan, bagian timur Provinsi Guangdong, China, yang diduga merupakan importir ompreng untuk Program MBG di Indonesia.

Dalam laporan tersebut tim Indonesia Business Post melaporkan penemuan 30-40 pabrik yang memproduksi ompreng makanan untuk pasar global, termasuk salah satunya diduga untuk Program MBG di Indonesia.

Laporan tersebut mengklaim penemuan dugaan praktik pemalsuan label "Made in Indonesia" dan logo SNI pada ompreng yang sebenarnya diproduksi di China, penggunaan ompreng tipe 201 yang diduga mengandung mangan (logam berwarna putih keabu-abuan) yang tinggi dan tidak cocok untuk makanan asam.

Baca juga: Ahli gizi Jepang pakai buletin sosialisasikan makan siang di sekolah

Selain itu ditemukan indikasi adanya penggunaan minyak babi atau lard dalam ompreng yang diproduksi.

Namun demikian Badan Standardisasi Nasional menyatakan telah menetapkan Standar Nasional Indonesia (SNI) 9369:2025 tentang wadah bersekat dari baja tahan karat untuk makanan guna mendukung Program MBG. Diketahui tidak semua jenis baja tahan karat bisa dipakai sebagai wadah makanan, melainkan ada spesifikasi khusus lembar baja tahan karat atau stainless steel untuk keperluan itu.

Pewarta: Mentari Dwi Gayati/Andi Firdaus
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |