Pangkalpinang (ANTARA) - Deputi Sistem Tata Kelola Badan Gizi Nasional Republik Indonesia Tigor Pangaribuan mendorong pemerintah daerah se-Provinsi Kepulauan Bangka Belitung guna memperkuat infrastruktur pertanian lokal, untuk memenuhi kebutuhan bahan baku Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di daerah itu.
"MBG ini selain berdampak positif bagi penerima manfaat tetapi juga membuka peluang ekonomi besar bagi penyedia bahan baku dan pengelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG)," kata Tigor Pangaribuan di Pangkalpinang, Sabtu.
Ia mengatakan tantangan terbesar realisasi Program MBG di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ini adalah ketersediaan infrastruktur, sumber daya manusia dan suplai bahan baku pangan lokal di daerah ini.
“Bayangkan, satu dapur bisa menghabiskan 300 kilogram sayuran per hari. Jika ada 100 SPPG, berarti butuh sekitar 30 ton sayuran," ujarnya.
Menurut dia apabila suplai bahan baku ini tidak dipenuhi dari dalam daerah, justru keuntungan ekonominya bisa lari ke luar Kepulauan Babel. Oleh karena itu, saya mendorong pemda memperkuat infrastruktur pertanian lokal di daerah ini.
“Saat ini sudah ada lima SPPG yang beroperasi di Kepulauan Babel, tersebar di Kabupaten Bangka, Bangka Barat, Bangka Tengah, Belitung Timur dan Pangkalpinang dengan jumlah penerima manfaat 421.413 orang," katanya.
Penjabat Sekretaris Daerah Kepulauan Babel Fery Afrianto mengimbau masyarakat untuk ikut berperan aktif, terutama dengan memanfaatkan lahan yang dimiliki secara produktif.
“Saya mengajak masyarakat memanfaatkan lahan yang ada secara maksimal, agar manfaat ekonomi dari program ini benar-benar dirasakan oleh masyarakat kita sendiri,” ujarnya.
Baca juga: Wabup Lingga sebut dua SPPG masih dalam tahap pembangunan
Baca juga: SPPG perluas akses gizi hingga pesantren dan desa di Banten
Pewarta: Aprionis
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.