Jakarta (ANTARA) - Bentrokan massa aksi kembali pecah setelah massa menembus barisan aparat TNI yang berjaga di depan Mako Brimob di Jalan Kramat Kwitang, Jakarta, Sabtu petang.
Sekitar pukul 18.30 WIB, massa melempari aparat dengan botol, batu, petasan, hingga kembang api sehingga situasi menjadi tak terkendali.
Prajurit TNI yang sebelumnya berada di barisan depan terpaksa mundur, kemudian kepolisian mengambil alih dengan menembakkan gas air mata ke arah kerumunan.
Massa berusaha melawan dengan kembali menyalakan petasan dan melemparkan benda ke arah aparat, namun kepulan gas air mata memukul mundur mereka.
Hingga pukul 19.00 WIB, aparat Brimob terus mengintensifkan upaya pembubaran massa dengan tembakan gas air mata.
Meski demikian, sebagian demonstran tetap bertahan dan sesekali membalas dengan lemparan batu serta kembang api ke arah petugas.
Suasana jalan dipenuhi kepulan gas air mata, sementara aparat masih melakukan penjagaan ketat untuk mengendalikan massa yang belum sepenuhnya bubar.
Unjuk rasa tersebut merupakan lanjutan dari aksi protes terhadap insiden mobil rantis Brimob yang melindas pengemudi ojek daring, Affan Kurniawan, hingga meninggal dunia di kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat, Kamis (28/8) malam.
Baca juga: Pasukan TNI duduk di jalan sambil dengar aspirasi demonstran Kwitang
Baca juga: TNI masih berjaga di Mako Brimob Kwitang hingga Sabtu sore
Baca juga: Petugas paksa mundur demonstran di Mako Brimob Kwitang
Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.