Jakarta (ANTARA) - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI mengirimkan perangkat internet satelit Starlink ke wilayah terdampak banjir di Desa Sarudik, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara (Sumut) untuk memberikan akses komunikasi bagi warga dan tim penolong.
Komandan Respons Penyelamatan dan Kedaruratan tim Baznas Tanggap Bencana (BTB) Taufiq Hidayat melalui keterangan di Jakarta, Jumat, mengatakan bantuan ini dikirimkan guna memastikan kelancaran komunikasi operasional di tengah lumpuhnya jaringan komunikasi seluler.
Baca juga: Pemprov Sumut salurkan hibah Starlink Komdigi Peduli ke daerah bencana
"Bencana ini menyebabkan sumber listrik terputus, yang berdampak pada jaringan transportasi data, fiber optik, BTS, hingga data center milik provider telekomunikasi terganggu. Sehingga, kita perlu solusi," katanya.
Taufiq mengatakan kehadiran sarana ini menjadi solusi alternatif penyediaan internet gratis bagi relawan dalam mengoordinasikan penanganan darurat, serta bagi warga untuk berkomunikasi dengan keluarga.
Dengan pulihnya akses komunikasi, lanjut Taufiq, diharapkan koordinasi distribusi bantuan, pendataan korban, dan pelayanan dapur umum dapat berjalan lebih efektif, serta memberikan sedikit kenyamanan bagi warga untuk terhubung kembali dengan dunia luar.
Sementara, Aini, salah seorang warga terdampak banjir menyebutkan dirinya sudah lebih dari tiga hari tidak bisa berkomunikasi dengan sanak famili sebelum Baznas hadir membawa perangkat Starlink.
"Kami berterima kasih pada Baznas yang menyediakan layanan internet gratis melalui Starlink," ujarnya.
Baca juga: TNI AD pasang Starlink untuk pulihkan jaringan komunikasi di Sumbar
Baca juga: Komdigi bantu 20 perangkat starlink percepat komunikasi daerah bencana
Sementara, Anggun, siswi SMA Negeri 1 Desa Sarudik, Tapanuli Tengah mengaku bantuan ini memudahkannya dalam belajar dan memberikan informasi kepada sanak famili.
"Terima kasih Baznas, dengan Starlink saya bisa mengerjakan PR dari sekolah dan menghubungi teman dan sanak saudara bahwa desa kami selamat dari musibah banjir karena jauh dari sungai dan titik utama lokasi bencana," tutur Anggun.
Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































