Batal ke Lembata, Mendukbangga cek keluarga risiko stunting di Kupang

3 months ago 23
Ini kunjungan mendadak karena jujur tadi pagi dari Rote terbang kemudian diagendakan jam delapan ke Lembata, ternyata ada erupsi gunung akhirnya batal

Kupang (ANTARA) - Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga)/Kepala BKKBN Wihaji secara mendadak mengecek Keluarga Berisiko Stunting (KRS) di Kelurahan Sikumana, Kota Kupang, setelah batal lakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Lembata.

"Ini kunjungan mendadak karena jujur tadi pagi dari Rote terbang kemudian diagendakan jam delapan ke Lembata, ternyata ada erupsi gunung akhirnya batal," kata Mendukbangga di Kupang, Selasa.

Karena batal ke Lembata, Mendukbangga kemudian berkoordinasi dengan Gubernur NTT Melki Laka Lena dan Wakil Wali Kota Kupang untuk mengecek KRS di Kota Kupang.

Dalam kunjungan mendadak itu, Mendukbangga Wihaji menemukan adanya KRS di Kelurahan Sikumana, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang.

Baca juga: Mendukbangga serahkan bantuan nutrisi untuk KRS di Rote Ndao

"Jadi kita diarahkan ke sini dan kita menemukan adanya KRS," ujar dia.

Dari hasil pencatat oleh kader puskesmas, secara fakta antara tinggi badan dan berat badan anak kurang untuk umur 1,3 bulan. Karena itu Mendukbangga meminta tim pendamping keluarga untuk mengecek apakah sudah mendapatkan asupan gizi baik anak dan ibunya.

"Tadi juga saya sudah dapat info dari Ibu Wawali (Serena Cosgrova Francis) bahwa sudah dapat asupan gizi baik anak dan mamanya. Barangkali nanti akan ada evaluasi," ujar Mendukbangga.

Dia menambahkan akan dilakukan pengecekan lagi untuk melihat perkembangan dari dan ibu yang sudah menerima asupan gizi tersebut.

Baca juga: Mendukbangga: Penikahan usia dini jadi salah satu penyebab stunting

Dia menambahkan, untuk menangani stunting butuh semua pihak untuk bersama-sama bekerja mencegah meningkatnya stunting di NTT.

Tetapi dia yakin dan optimis bahwa angka stunting di NTT akan menurun, karena dalam beberapa tahun terakhir angka stunting di NTT alami penurunan.

"Khususnya Kota Kupang, dari sebelumnya 29 persen kini sudah 26 persen. Harapannya turun lagi," kata Mendukbangga Wihaji.

Menurut dia, ada yang harus dipertajam lagi tentang stunting yakni terkait edukasi. Sebab jika berbicara asupan gizi, semuanya baik-baik saja. "Kalau soal asupan gizi sudah oke. Saya kemarin di Rote juga oke kok," ucapnya.

Baca juga: Kemenkes minta pemda NTT intervensi stunting hingga ke tiap rumah

Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |